KONTEKS.CO.ID – Putri Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid menyindir Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua Umum PKB yang dinilai ngotot menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.
Selain menyindir Cak Imin, Yenny Wahid juga menyinggung dukungan Gus Durian (kelompok yang memperjuangkan pemikiran Gus Dur) terhadap bakal capres Prabowo.
Menurut Yenny Wahid, jika Prabowo memilih Cak Imin sebagai cawapres, maka barisan Gus Durian akan menarik dukungan dari bakal capres yang diusung Gerindra tersebut.
Diketahui, Gerindra dan PKB telah menjalin koalisi yang mengusung Prabowo Subianto.
Hingga saat ini, Prabowo Subianto memang belum menyebut nama cawapresnya.
Namun, Cak Imin termasuk salah satu yang disebut-sebut menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto.
Di acara Rosi Kompas TV Kamis (10/8/2023) malam, Yenny Wahid menyampaikan sindiran terhadap Cak Imin yang dinilainya ngotot menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Dengan tegas, Yenny Wahid mengatakan keluarga Gus Dur akan menarik diri dan tidak akan mendukung Prabowo jika mengangkat Cak Imin sebagai bacawapresnya.
Ingatkan Cak Imin Kudeta Gus Dur
Selanjutnya, Yenny Wahid mengungkap perilaku Cak Imin yang mengudeta Gus Dur di PKB adalah alasan kuat untuk tidak mendukung sepupunya itu.
Di acara Rosi di Kompas TV, Yenny Wahid mengatakan, “Susah, terlalu susah bagi kami terlalu lama, ini terlalu dalam yang sudah terjadi.”
“Gus Dur yang pendiri partai disebut oleh Cak Imin guru politiknya malah dikudeta, apalagi rakyat, susah kan mau milih pemimpin seperti itu nanti,” katanya.
Yenny Wahid mengatakan, keluarga Gus Dur tetap baik dengan sosok Prabowo, tetapi akan sulit mendukung jika didampingi oleh Cak Imin.
“(Jika Cak Imin jadi cawapres Prabowo) ya kita bye-bye hahaha,” katanya dalam acara tersebut.
Yenny Wahid tak masalah jika Cak Imin mengusung Prabowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) di Pilpres 2024.
Gusdurian Akan Tarik Dukungan
Hanya saja, ia memastikan, barisan Gusdurian, kelompok yang memperjuangkan pemikiran Gus Dur, akan menarik diri bila Prabowo memilih Cak Imin sebagai cawapres.
“Kalau sebagai sesama pengusung (Prabowo) tidak apa-apa, tapi kalau pendamping lain urusan, agak berat itu,” katanya.
Jika Prabowo tidak mengangkat Cak Imin jadi bacawapres, menurut Yenny Wahid, keluarga Gus Dur masih bisa memberikan dukungan.
“Tapi kalau sama-sama pengusung kan enggak masalah, nanti kan bisa satu di pinggiran sana satu di pinggiran sini,” imbuhnya.
Yenny Wahid mengatakan, apa yang diutarakan tersebut sebenarnya sudah dimengerti oleh Prabowo.
Meskipun keluarga Gus Dur tidak pernah secara langsung mengungkapkan luka kudeta yang dilakukan Cak Imin kepada Gus Dur di PKB.
“Prabowo saya rasa mengerti posisi kami, banyak pihak yang sudah bicara langsung dengan Prabowo hal seperti ini. Jadi mengerti sekali standing position dari keluarga Gus Dur,” katanya.
Yenny Wahid mengatakan, penarikan dukungan kepada Cak Imin sudah pernah dilakukan pengikut Gus Dur saat kudeta PKB yang dilakukan Cak Imin.
Yenny Wahid mengatakan, simpatisan Gus Dur justru lebih memilih mendukung Gerindra saat Gus Dur tak lagi memegang kendali PKB yang direbut oleh keponakannya sendiri itu.
Representasi NU di PKB Kecil
“Yang menarik representasi suara NU di PKB justru lebih kecil dibandingkan suara NU di Gerindra. Karena waktu Cak Imin menelantarkan Gus Dur, kita PKB Gus Dur, Cak Imin dengan PKB Cak Imin,” katnya.
“PKB Gusdur mengalihkan suara untuk Gerindra, maka suara Gerindra naik di Jatim 2009, suara PKB Cak Imin turun 70 persen,” sambung Yenny Wahid.
Namun dukungan kepada Prabowo saat ini juga belum ditentukan.
Yenny Wahid mengatakan saat ini dia dekat dengan seluruh capres baik Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"