KONTEKS.CO.ID – Desakan dengan berbagai petisi agar Ketua PSSI Mochamad Iriawan atau sering disapa Iwan Bule mundur dari jabatanya, sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tragedi maut di Kanjuruhan yang menewaskan 131 suporter Arema FC dan ratusan lainnya terluka tak mendapatkan respons.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda menyayangkan sikap PSSI yang seperti tidak bersalah dalam tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, semestinya federasi juga harus bertanggung jawab dalam tragedi maut tersebut.
“Saya menangkap PSSI tidak merasa bersalah, padahal panpel dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) kan bagian dari tubuh mereka sendiri. Yang mengatur dan merencanakan kan PSSI,” ujar Huda dalam keterangan tertulis, yang dikutip, Minggu, 9 Oktober 2022.
Politikus PKB itu menjelaskan, bukan hal yang relevan jika tragedi Kanjuruhan ini dikait-kaitkan dengan sanksi FIFA. Narasi tersebut seolah-olah mengaburkan fakta bahwa tragedi Kanjuruhan adalah tragedi kemanusiaan.
“Saya tidak setuju ada pihak-pihak yang mengaitkan tragedi (Kanjuruhan) ini dengan potensi sanksi FIFA. Itu tidak relevan. Itu namanya tidak ada solidaritas, tidak mengerti bahwa tragedi ini adalah tragedi kemanusiaan,” katanya.
Huda mendesak PSSI segera melakukan perbaikan tata kelola sepak bola di Indonesia. Karena tragedi Kanjuruhan adalah cambuk, dan sepak bola Indonesia perlu berbenah.
“Ini tragedi terburuk abad ke-21 dalam konteks sepak bola. Kejadian ini harus menginspirasi perubahan total tata kelola sepak bola Indonesia,” katanya.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"