KONTEKS.CO.ID – Komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) se-ASEAN bakal melakukan pertemuan di Jakarta pada Juli 2023.Komunitas ini dibentuk tahun 2021 di bawah otoritas Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama dengan Forum Asia dan juga Arus Pelangi.
Jakarta diguncang dengan kontroversi setelah muncul informasi tentang rencana pertemuan aktivis LGBT se-ASEAN. Informasi ini awalnya tersebar melalui salah satu akun media sosial, namun sayangnya postingan tersebut telah dihapus.
Menghadapi situasi ini, pihak kepolisian segera meluncurkan penyelidikan untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
MUI Menentang Pertemuan Aktivis LGBT se-ASEAN
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas, secara tegas menentang acara pertemuan LGBT se-ASEAN dan meminta pemerintah untuk tidak memberikan izin penyelenggaraan. Anwar berpendapat bahwa jika acara ini diizinkan, pemerintah akan melanggar aturan yang berlaku dan bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Jika melihat Pasal 29 ayat 1 UUD 1945, ditegaskan bahwa negara didirikan atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena itu, Anwar menekankan bahwa tidak ada satu pun agama yang mengakui dan mentolerir praktik LGBT.
Karena itu, sebagai konsekuensi logis, pemerintah tidak seharusnya memberikan izin terhadap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat.
Direktur Intel dan Keamanan (Dirintelkam) Polda Metro Jaya, Kombes Hirbak Wahyu Setiawan, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada permohonan resmi yang diterima oleh pihak kepolisian terkait penyelenggaraan acara LGBT se-ASEAN di Jakarta.
Dalam upaya untuk mengungkap kebenaran informasi yang sedang beredar, tim penyidik kepolisian melakukan serangkaian langkah dan pengecekan berbagai hotel dan lokasi potensial, namun hingga saat ini lokasi pasti acara tersebut belum diketahui.
Masyarakat Diminta Ikut Melaporkan
Dalam rangka mengungkap kebenaran informasi yang berkembang, pihak kepolisian mengajak masyarakat yang memiliki informasi terkait untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang.
Partisipasi masyarakat diharapkan dapat membantu menyelidiki dan menangani isu yang sensitif ini dengan lebih baik. Dalam menghadapi kontroversi ini, penting bagi semua pihak untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, toleransi, dan dialog terbuka.
Sementara polisi terus menyelidiki untuk mengungkap kebenaran informasi tentang pertemuan aktivis LGBT se-ASEAN di Jakarta, perdebatan dan reaksi masyarakat terus berlanjut.
Situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya membangun pemahaman yang saling menghormati dan mencari jalan tengah dalam menangani perbedaan dan isu sosial yang sensitif di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk.
Organisasi ASEAN Sogie Caucus yang menjadi penyelenggara pertemuan aktivis LGBT se – ASEAN ini dikabarkan berpusat di Metro Manila, Filipina.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"