KONTEKS.CO.ID – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut seorang pemimpin seharusnya tidak menakut-nakuti rakyat dan bisa bersikap negarawan.
Pernyataan Hasto itu menanggapi pernyataan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menuding bakal terjadi chaos atau kekacauan politik apabila sistem pemilu berubah dari proporsional terbuka menjadi tertutup.
Menurut Hasto, seorang pemimpin sebaiknya bisa bersikap seperti Presiden Joko Widodo (Jokowi), Presiden kalima RI Megawati Soekarnoputri, dan Wapres ke-13 RI Maruf Amin untuk mendorong pemilu berjalan lancar.
“Tidak perlu seorang pemimpin menakut-nakuti rakyat selama para pemimpin punya sikap kenegarawanan yang kuat,” kata Hasto ditemui di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin 29 Mei 2023.
Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu mengatakan, chaos atau kekacauan politik biasanya terjadi ketika ada kecurigaan berlebihan.
“Chaos politik itu ketika dalam era kontestasi pemilu yang sangat ketat ada yang menyalahgunakan kekuasaan, ada yang curiga berlebihan terjadi kecurangan sebelum pemilu dilaksanakan, padahal kami menjadi bagian dari pilar demokrasi dari rakyat untuk rakyat. Kami tidak diajarkan untuk menang dengan segala cara mendapatkan kenaikan 300 persen, kami menang dengan cara-cara konstitusional,” ujar Hasto.
Terkait sistem kepemiluan, dia menyebut PDIP partai yang siap dengan kondisi apapun. Sebab, parpol berlambang Banteng moncong putih selalu mendorong pelembagaan partai. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"