Nasional

Kisah Sarwono Kusumaatmaja Bangun Kementerian Kelautan dari Barang Pinjaman Teman

JAJAK PENDAPAT

Siapa pilihan Capres 2024 kamu?

KONTEKS.CO.ID – Sarwono Kusumaatmaja pernah menjabat sebagai Menteri Eksplorasi Kelautan di era Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Almarhum Sarwono Kusumaatmaja pun pernah menuturkan bagaimana sudah payahnya membangun kementerian ini dari bawah. Ini tak lain karena kementerian yang dipimpinnya adalah sebuah kementerian yang baru saja dibentuk Kabinet Gus Dur dan Megawati.

Dalam sebuah diskusi gagasan kemaritiman Gus Dur, Sarwono mengungkap sulitnya menjalani tugas sebagai menteri kelautan yang baru dibentuk. Kesulitan mulai dari birokrasi kelautan yang kompleks sampai kesukaran mendaparkan kantor.

“Kami belum punya kantor tetap. Arifin Panigoro, kawan saya punya banyak rumah yang ‘nganggur’. Lalu saya pinjam saja salah satu rumahnya di kawasan Kebayoran Baru untuk disulap sebagai kantor Kementerian Eksplorasi Kelautan dan Perikanan,” kenang Sarwono.

BACA JUGA:   Terus Catatkan Sejarah, 'Pink Venom' BLACKPINK Dilarang Tayang di KBS Gara-gara Ini!

Bukan hanya kantor. Untuk peralatan kantor pun Sarwono harus meminjam, bahkan ada sumbangan dari rekan-rekan almarhum.

Dia mencari pinjaman kursi lipat dan komputer dari teman-temannya. “Suatu waktu ada diplomat China yang berkunjung ke kantor kementerian dan menyampaikan (dubes) China akan berkunjung untuk berdiskusi persoalan kelautan. Saya katakan, silakan (dubes) datang ke kantor saya, syaratnya mau duduk di kursi lipat. Si diplomat itu hanya senyum-senyum,” paparnya.

BACA JUGA:   Sosok Brigjen Rafael Granada, Danpaspampres Sang Pemburu Teroris

Lalu tiga hari berselang, satu truk dari Kedubes China menggeruduk Kementerian Eksplorasi Kelautan. Truk itu penuh perabotan, sofa serta meja, untuk dipinjamkan.

Esok harinya Dubes China datang ke kantor Sarwono. “Dia berujar, perasaan saya pernah lihat sofa dan meja ini,” kenang Sarwono menirukan ujaran sang dubes.

Meskipu terbilang baru, mantan Sekjen Partai Golkar itu mengungkapkan dua prestasi yang diraih Kementerian Eksplorasi Kelautan dan Perikanan.

Yang pertama, sebut dia, penangkapan 49 kapal Thailand di Pulau Sabang, Aceh. Puluhan kapal ini terbukti melakukan penangkapan ikan ilegal.

BACA JUGA:   Wajib Tahu! Peristiwa Penting di Bulan Sya'ban Buat Hidupmu Lebih Bermakna

Kedua, sambung Sarwono, memperbaiki sistem administrasi penyitaan kapal dengan menjual kapal sitaan kepada perusahaan swasta. Syaratnya, perusahan itu terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Demikian kisah Sarwono membangun Kementerian Eksploasi Kelautan dan Perikanan yang dibangunnya dari bawah. ***



Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"

Author

  • Iqbal Marsya

    Saya sudah lama bekerja sebagai wartawan. Awalnya di tahun 1999 bekerja di RRI Pro2 Jakarta, lalu melompat ke radio lokal. Tak lama, bergabung hampir 16 tahun dengan KORAN SINDO/SINDOnews. Kemudian ke kilat.com, indopos online, dan sekarang di KONTEKS.CO.ID

Berita Lainnya

Muat lagi Loading...Tidak ada lagi