KONTEKS.CO.ID – Sarwono Kusumaatmadja Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Persatuan Nasional, meninggal dunia di Penang, Malaysia.
Berita duka meninggalnya Sarwono Kusumaatmadja ini diumumkan pada Jumat (26/5/2023) pukul 17.15 waktu Malaysia.
Jenazah mantan anggota DPR tersebut rencananya akan diterbangkan ke Indonesia pada malam ini, untuk disemayamkan dengan penghormatan yang layak.
Lahir pada 24 Juli 1943, Sarwono Kusumaatmadja telah meraih gelar sarjana dari Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung pada tahun 1974.
Sebelumnya, Sarwono Kusumaatmadja telah menyelesaikan pendidikan tingkat atas di SMA Kolese Kanisius. Menteng, Jakarta Pusat.
Selama hidupnya, Sarwono menjadi salah satu figur yang fenomenal dalam dunia politik Indonesia. Dia adalah Sekjen pertama Partai Golkar (saat itu masih bernama Golkar) yang berasal dari kalangan sipil.
Salah satu momen yang paling diingat publik dari Sarwono Kusumaatmadja adalah dialognya bersama presenter SCTV Ira Koesno.
Pada Mei 1998, ketika negara sedang dilanda gejolak dan rakyat menuntut reformasi, Sarwono diundang sebagai pengamat politik dalam wawancara di Liputan6 Siang yang dipandu oleh Ira Koesno.
Dalam sesi dialog tersebut, Ira terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai reshuffle kabinet.
Dengan sikap santainya, Sarwono menyampaikan pandangannya bahwa reshuffle tidak akan mengubah keadaan secara signifikan. Ia menggunakan analogi ‘cabut gigi’ untuk menggambarkan perubahan yang lebih mendasar.
Ia mengatakan, “Kita pakai analogi gigi, reshuffle itu tambal gigi. Sedangkan kita ini perlu cabut gigi, supaya gigi baru bisa tumbuh. Jadi reformasi itu hanya bisa dilakukan dengan kalau kita mengambil tindakan moral, mencabut gigi itu.”
Banyak pihak menganalisis bahwa analogi ‘cabut gigi’ versi Sarwono ini adalah mencopot Soeharto dari jabatan presiden karena itu adalah akar masalahnya.
Selain keterlibatannya dalam politik, Sarwono juga memiliki kontribusi dalam bidang kelautan dan lingkungan hidup.
Semasa hidupnya, Sarwono Kusumaatmadja telah menjabat sebagai Menteri Eksplorasi Kelautan dari tahun 1999 hingga 2001.
Kemudian, Menteri Negara Lingkungan Hidup (1993-1998), Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (1988–1993) dan anggota DPR-RI (1971-1988). Sarwono juga menjadi anggota DPD RI pada 2004-2009.
Sarwono juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Golkar dari tahun 1983 hingga 1988.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"