KONTEKS.CO.ID – Guru Besar Hukum Tata Negara dan Senior Partner INTEGRITY Law Firm, Denny Indrayana, tambah yakin bahwa ada keterlibatan yang tidak adil dari Presiden Jokowi pada Pilpres 2024.
Menurut Denny Indrayana, pertemuan Presiden Jokowi malam ini dengan pimpinan porpol sesuai dengan apa yang selalu dia kritik.
“Malam ini Presiden Jokowi dikabarkan akan bertemu para pimpinan parpol koalisi pemerintahan, minus Nasdem. Itulah yang beberapa waktu ini saya kritik,” kata Denny Indrayana pada Selasa, 2 Mei 2023 malam.
Menurut Denny Indrayana, harusnya Presiden Jokowi bisa netral dan tidak ikut cawe-cawe dalam Pilpres 2024, karena ini salah satu ancaman nyata bagi demokrasi.
“Presiden harusnya menjadi wasit netral, tidak ikut cawe-cawe Pilpres 2024,” katanya.
Karena itu, Dennyyakin bahwa pertemuan malam ini membuktikan bahwa Presiden Jokowi tidak jujur bila mengatakan dirinya tidak terlibat dalam urusan pilpres.
“Pertemuan itu juga makin membuktikan bahwa Presiden tidak jujur setiap mengatakan tidak terlibat urusan Pilpres. Mari selamatkan Pilpres 2024 yang jujur dan adil,” kata Denny.
Sebelusmnya telah disampaikan oleh Denny Indrayana, bahwa setiap orang dan tidak terkecuali Presiden sekalipun, tentu berhak punya pilihan dan preferensi calon presiden.
“Tetapi ketika sang presiden yang sedang menjabat menyalahgunakan kewenangan dan pengaruh yang dimilikinya untuk memenangkan paslon yang didukungnya, maka sang presiden jelas-jelas telah melanggar konstitusi,” katanya.
“Karena salah satu tugas utama presiden adalah memastikan setiap pemilu berjalan free and fair. Sebab, dengan kekuatan dan jaringan yang dimilikinya, sang presiden punya peluang besar untuk mempengaruhi hasil pemilu. Akibatnya, arena pertandingan tidak lagi adil bagi semua paslon, utamanya yang tidak mendapat dukungan sang presiden,” katnya lagi.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"