KONTEKS.CO.ID – Poltracking Indonesia merilis hasil survei yang dilakukan untuk mengukur peta kekuatan elektoral calon wakil presiden. Tiga nama yang masuk dalam top survei adalah Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Ridwan Kamil.
Hasil survei terbaru pada 9-15 April 2023, tiga nama yang elektabilitasnya tembus dua digit dan sangat kompetitif adalah Erick Thohir, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil. Variabel cawapres ini menjadi sangat penting dalam mendongkrak perolehan suara pasangan capres-cawapres dan partai politik pendukungnya.
Elektabilitas Erick Thohir pada April ini mencapai 17.1 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 15.5 persen, dan Ridwan Kamil 13.5 persen. Sementara nama lain yaitu Mahfud MD 7,8 persen, Agus Harimurti
Yudhoyono 7,7 persen, Khofifah Indar Parawansa 6,8 persen, Puan Maharani 3,5 persen, Airlangga Hartarto 3,1 persen, Muhaimin Iskandar 3,0 persen, dan Andika Perkasa 2,5 persen.
Sementara pada Februari elektabilitas Ridwan Kamil justru memimpin dan mencapai 16.7 persen, Erick Thohir 16.5 persen, dan Sandiaga Salahuddin Uno 11.9 persen.
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional dengan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data terbaru pada April dilakukan pada tanggal 9-15 April 2023.
Jumlah sampel dalam tiap survei ini adalah 1.220 responden dengan margin of error +/- 2.9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei ini menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah populasi pemilih terakhir, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih. Metode sampling ini meningkatkan representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat.
Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
Temuan ini merupakan potret terbaru pergeseran peta elektoral capres, cawapres, dan partai politik. Terutama pada survei Februari, Maret, dan April 2023. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi dalam Pilpres 2024.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"