KONTEKS.CO.ID – Gempa bumi magnitudo 7.3 mengguncang wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Selasa, 25 April 2023, pada pukul 03.00 WIB.
Guncangan gempa berpusat pada kedalaman 84 kilometer dan dirasakan tujuh wilayah kabupaten dan kota. Kabupaten Kepulauan Mentawai, menjadi lokasi paling dekat pusat gempa. Guncangan kuat dirasakan selama 3-5 detik. Ini menyebabkan masyarakat panik dan keluar rumah.
Sebagian besar warga Kecamatan Siberut Barat, Kecamatan Siberut Barat Daya dan Kecamatan Siberut Utara mengungsi ke lokasi aman di dataran yang lebih tinggi dari perairan.
Pada saat kejadian gempabumi, hujan turun sangat lebat dan arus listrik padam. Sementara sampai saat ini tim BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai terus melakukan monitoring.
Sementara di Kota Padang, guncangan gempabumi dirasakan kuat selama kurang lebih 30 detik. Dinding berderik, lampu gantung bergoyang dan beberapa benda yang berada di atas meja ada yang jatuh. Masyarakat sempat merasa panik dan keluar rumah, namun cukup terkendali. Saai ini sebagian masyarakat ada yang memilih mengungsi menjauhi laut.
Hingga pukul 03.59 WIB tidak terlihat adanya kondisi tidak normal air laut dan belum terpantau adanya kerusakan bangunan. Saat ini bersama tim BPBD setempat terus melakukan asesmen dan monitoring di lapangan.
Kemudian dari Kabupaten Pasaman Barat juga melaporkan adanya guncangan kuat selama 3-5 detik pada saat terjadi gempa. Kemudian di Kabupaten Padang Pariaman, masyarakat di sana sempat panik dan keluar rumah setelah merasakan guncangan gempabumi selama 3-5 detik. BPBD di dua daerah itu masih melalukan monitoring.
Masyarakat di Kabupaten Agam merasakan guncangan gempa selama 3-5 detik dan membuat masyarakat panik dan keluar rumah. Sebagian warga di Nagari Tiku Selatan dan Nagari Tiku V Jorong di Kecamatan Tanjung Mutiara memilih mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Monitoring lapangan masih dilakukan BPBD Kab Agam.
Berikutnya guncangan gempa dirasakan kuat selama 3-5 detik di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Atas guncangan itu, masyarakat di Kota Teluk Dalam mengungsi ke lokasi. Ini sesuai rekomendasi BPBD Kabupaten Nias Selatan.
Dari hasil pantauan di Pelabuhan Teluk Dalam, air sempat surut dan tidak normal seperti biasa. Sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan dan tim BPBD Kabupaten Nias Selatan terus melalukan asesmen dan meminta masyaralat tetap waspada.
Wilayah terakhir yang merasakan guncangan gempabumi adalah Kota Gunung Sitoli, Sumatera Utara. Masyarakat di sana panik dan keluar rumah setelah merasakan guncangan selama 10-15 detik, namun tidak ada yang mengungsi. BPBD Kota Gunung Sitoli melakukam monitorinh lapangan sambil memberikan himbauan kepada masyarakat setempat.
Peringatan Tsunami Berakhir
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi peringatan dini terkait potensi gelombang tsunami. Peringatan tsunami berakhir pada pukul 05.17 WIB.
Sementara itu BMKG juga mencatat adanya gempabumi susulan berskala magnitudo 5,0 dan berpusat di 0.88 LS dan 98.52 BT pada kedalaman 12 kilometer. Gempa susulan itu terjadi pada pukul 05.19 WIB atau selang dua jam setelah gempa sebelumnya.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, meminta masyarakat tidak panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempa susulan.
Peringatan dini gempa dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi ‘alarm’ apabila terjadi gempabumi.
“BNPB juga mengimbau agar masyarakat dapat memastikan jalur evakuasi keluar dari rumah tidak terhalang oleh benda dengan ukuran besar seperti lemari, meja, kulkas dan sebagainya,” kata Abdul Muhari pada Selasa, 25 April 2023.
Di samping itu, bagi masyarakat agar dipastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.
“Khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, perhatikan apabila terjadi gempa yang berlangsung lebih dari 30 detik, maka diharapkan untuk segera menuju ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terajadinya tsunami,” katanya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"