KONTEKS.CO.ID – Yayasan Pendidikan Pangudi Luhur telah mengeluarkan pernyataan sikap atas tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Mario Dandy terhadap Cristalino David Ozora alias David.
Dalam pernyataan sikap yang dikeluarkan pada 24 Februari 2023, Yayasan Pangudi Luhur memastikan bahwa Cristalino David Ozora alias David memang siswa kelas X di sekolah itu.
Penyataan sikap ditandatangani Ketua YPL Perwakilan Jakarta, Agustinus Mujiya dan Kepala SMA Pangudi Luhur Jakarta, Agustinus Mulyono.
Pernyataan Sikap
Berkenaan dengan musibah dialami siswa kelas X kami Crystalino David Ozora sebagai korban tindak kekersan terhadap anak, dengan ini SMA Pangudi Luhur Jakarta menyampaikan bahwa:
- Kami sangat kecewa dengan tindakan kekerasan terhadap anak yang telah dialami oleh Crystalino David Ozora serta turut mendoakan untuk kesembuhannya. Tindakan kekerasan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai ajarkan kepada para peserta didik kami.
- Kami menuntut adanya proses hukum yang tegas dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
- Pelaku tidak kekerasan terhadap siswa kami Crystalino David Ozora bukan dan tidak pernah menjadi peserta didik atau alumni SMA Pangudi Luhur Jakarta.
Dari pemberitaan yang ada, sepertinya pernyataan sikap ini sekaligus untuk meluruskan bahwa Mario Dandy Satriyo adalah alumni Pangudi Luhur, seperti banyak beredar foto yang bersangkutan di media sosial.
Sebelumnya, alumni dan siswa Pangudi Luhur Jakarta memberikan dukungan dan doa untuk David Ozora di halaman Rumah Sakit Mayapada, Jakarta. Selain berdoa, mereka juga menyanyikan mars Pangudi Luhur.
Siswa dan alumni SMA Pangudi Luhur merasa marah dan sedih terhadap perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan Mario Dandy terhadap Cristalino David Ozora alias David. Mereka yang menamakan diri Brotherhood Forever mendoakan agar David segera pulih dan dapat bersekolah kembali.
“Kita marah, kita sedih. Tapi kita segera bantu dan juga berdoa,” kata mereka dalam pernyataannya pada Sabtu, 25 Februari 2023.
Siswa Pangudi Luhur merasa bangga karena David melawan. Dia tidak punya pikiran buruk apalagi sudah tahu akan ditipu oleh wanita. Dia dengan berani menghadapi orang-orang yang ternyata akan mengeroyoknya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"