KONTEKS.CO.ID – Beras yang tertumpuk di gudang milik Perumda Pasar Jaya di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, viral di media sosial. Disebut korupsi bansos era Anies Baswedan.
Bahkan, beras di gudang Perumda Pasar Jaya itu terlihat membusuk hingga berwarna kuning dan berjamur.
Temuan beras busuk di gudang Perumda Pasar Jaya diunggah pegiat media sosial, Rudi Valinka dengan nama akun @kurawa di Twitter.
Terkait hal itu, Plt Kepala Badan Pembinaan BUMD DKI Jakarta Fitria Rahadiani tak menampiknya.
Kata Fitria, beras itu merupakan sisa stok dari usaha retail perusahaan.
“Untuk sisa stok beras di Pulogadung, berdasarkan hasil koordinasi dengan Perumda Pasar Jaya, sisa stok tersebut merupakan sisa stok dari usaha retail perusahaan,” ujar Fitria kepada wartawan, Jumat 13 Januari 2023.
Menurut Fitria, sisa stok beras itu tidak akan dibuang tapi akan dijual kembali dengan sistem lelang.
Namun demikian, Fitria tak menjelaskan peruntukan beras busuk yang dilelang tersebut.
“Terhadap sisa stok tersebut, Perumda Pasar Jaya akan melaksanakan lelang, bekerja sama dengan kantor lelang di akhir Januari ini,” kata dia.
Untuk diketahui, di akun Twitter @kurawa pegiat media sosial Rudi Valinka menuding isu korupsi pengadaan bantuan sosial (bansos) pandemi Covid-19 tahun 2020 era Anies Baswedan.
(SINETWIT)
Temuan Dugaan Korupsi Program Bansos Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp. 2.85 Triliun
Hasil audit forensik Ernst & Young yang belum dibuka ke publik neh 😁
Karena data2nya ngeri2 sedap likes dulu yang banyak yah biar semangat ahh.
Penampakan berasnya 🤯 pic.twitter.com/3TzufsKLpx
— RUDI VALINKA (@kurawa) January 9, 2023
Dalam cuitannya, Kurawa tak mengungkapkan secara jelas terkait dugaan korupsi. itu. Dia menyebut nilai sebesar 2,85 triliun.
Tulisannya hanya mengungkap data yang diklaim sebagai hasil audit forensik kantor akuntan publik (KAP) Ernst & Young yang menyatakan adanya unknown shrinkage (kehilangan yang tidak diketahui) senilai Rp150 miliar.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"