“(Untuk makan) saya kerja, saya pulang. Untuk belanja sendiri Ibu masih bisa. Tapi kalau untuk ngobrol itu udah nggak bisa karena semua orang dianggap musuh,” kata Tiko.
Tetangga mereka mengatakan bahwa Tiko menolak dibantu sebab masih merasa mampu melakukan semua sendiri.
Dia merasa tak yakin ibunya bisa dirawat orang lain sebab hanya dapat menurut dan sembuh karena bersamanya.
Kekinian, Tiko berani mengambil keputusan untuk menerima bantuan demi kesembuhan sang ibu.
Akhirnya, sang ibunda dievakuasi untuk dipindahkan ke rumah sakit jiwa guna menjalani pengobatan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"