KONTEKS.CO.ID – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan menolak anggaran pengadaan pakaian dinas dan atribut berupa pin emas bagi Anggota DPRD DKI Jakarta yang baru.
Ketua DPW PSI DKI Elva Farhi Qolbina mengatakan, secara prinsip pihaknya konsisten menolak hal-hal yang kesannya menimbulkan kemewahan pagi Anggota DPRD DKI Jakarta tersebut.
“Secara prinsip PSI konsisten untuk menolak anggaran-anggaran yang sifatnya pemenuhan hal mewah seperti pin emas anggota DPRD, kami konsisten menolak,” kata Elva Farhi Qolbina saat dikonfirmasi pada, Rabu, 6 Maret 2024.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI itu mengungkapkan, selagi ada anggaran yang masuk akal, PSI tak akan mempermasalahkannya.
“Untuk anggaran pakaian dinas baru, selama anggarannya masuk akal saya rasa tidak masalah,” ujarnya.
Akan tetapi, kata Elva, jika nantinya ada atribut berupa pin emas, kader PSI akan mengembalikan barang tersebut.
“Namun jika ada pin emas di anggaran tersebut, kami tegas menolak dan pasti akan kami kembalikan,” tegasnya.
Untuk publik ketahui, pada tahun 2019 PSI juga sempat menolak pengadaan pin emas.
Para Anggota Fraksi PSI ramai-ramai mengembalikan pin emas tersebut dan menggantinya dengan pin berbahan kuningan.
Anggaran Pengadaan Baju Dinas dan Atribut
Sebelumnya terberitakan, Anggaran Baju Dinas DPRD DKI periode 2024-2029 sungguh fantastis di saat harga-harga kebutuhan pokok seperti beras melambung.
Sekretariat Dewan (Setwan) DPRD DKI Jakarta mengalokasikan anggaran pengadaan baju dinas dan atribut bagi pimpinan dan anggota DPRD DKI Jakarta periode mendatang sebesar Rp3,1 miliar.
Rincian pengadaan tersebut terunggah dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (Sirup LKPP).
Dalam situs sirup.lkpp.go.id tertulis nama paket Penyediaan Pakaian Dinas dan Atribut DPRD. Total pagu dalam paket itu adalah Rp3.086.890.132, dengan jadwal pemilihan penyedia mulai Juni-Agustus 2024.
Sedangkan jadwal pelaksanaan kontrak kerjanya mulai bulan Agustus-Desember 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Provinsi DKI Jakarta, Augustinus mengatakan, pengadaan itu bagi pimpinan dan anggota dewan yang baru.
Anggaran naik dari sebelumnya Rp1,7 miliar menjadi Rp3 miliar. Ini karena terdapat pembelian pin emas.
“Karena pakaian dinas dan atributnya berupa pin emas,” kata Augustinus saat wartawan konfirmasi, Senin 4 Maret 2024.
Menurut dia, pemberian atribut pin emas itu terlakukan setiap lima tahun. Pin emas itu anggota Dewan dapatkan ketika pelantikan.
“Yang diberikan setiap 5 tahun. Pas pelantikan,” jelasnya.
Adapun rinciannya, akan ada dua pin kepada masing-masing anggota Dewan. Satu pin merupakan emas 5 gram dan satu pin emas 7 gram.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"