KONTEKS.CO.ID – Pemprov DKI Jakarta melalui PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) terus mengoptimalkan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT). Ini untuk mendukung Jakarta sebagai kota bisnis global.
Anak perusahaan dari PT Jakarta Propertindo atau Jakpro (Perseroda) tersebut mendapat disposisi penugasan Jakpro dari Pemprov DKI Jakarta untuk membangun SJUT sebagaimana Keputusan Gubernur (Kepgub).
“Waktu kami mulai membangun, hambatannya banyak sekali,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT JIP Ivan C Permana saat Balkoters Talk 2024 bertajuk ‘Optimalisasi SJUT Menuju Jakarta Kota Global’ di Balai Kota DKI, Rabu 28 Februari 2024.
Pertama, tutur dia, perseroan harus menentukan desain SJUT yang akan terterapkan. Kedua, JIP harus menentukan sasaran pengguna SJUT.
“Jadi yang pertama bangun di Mampang itu kurang besar, kurang ini, kurang itu. Jadi kami bangunnya saat itu berdasarkan asumsi,” kelit Ivan.
Menurutnya, ada beberapa proses dalam pemanfaatan SJUT. Tahap awal, pihaknya membangun terlebih dahulu SJUT di bawah tanah, kedua operator memindahkan jaringan utilitasnya yang membentang di udara ke dalam tanah.
“Layanan internet yang tadinya on di atas udara lalu dipindahkan ke bawah, karena kalau kami putus begitu saja nanti layanannya terganggu,” ucapnya.
Selain itu, kata Ivan, desain yang dibuat pada saat awal 2020 dan 2021 itu belum maksimal. Perseroan juga masih dalam tahap belajar membangun SJUT.
Tantangan selanjutnya, kata dia, belum ada operator yang mau memindahkan utilitasnya dari membentang di udara ke dalam tanah.
“Di satu sisi kami sudah keluar ongkos (pembangunan SJUT), desainnya sudah diperbaiki, tapi nggak ada (juga) yang masuk. Dampaknya adalah kami kehabisan modal, untuk membangun 25 kilometer itu banyak keluar dari sisi dana maupun teknis, tapi revenue-nya (pendapatan) enggak ada,” beber Ivan.
Proses Pembangunan SJUT
Ivan mengungkapkan, pada 2019 lalu Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang menugaskan Jakpro dan Perumda Pembangunan Sarana Jaya untuk melaksanakan SJUT.
Kemudian pada Mei 2021, Pemprov DKI mengeluarkan Kepgub sebagai tindaklanjut dari Pergub tersebut yang menginstruksikan Jakpro membangun 115 kilometer SJUT di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Sedangkan Sarana Jaya 100 kilometer di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
“Sayangnya, di dalam Pergub disebutkan bahwa waktu pembangunan adalah dua tahun sejak Kepgub diterbitkan. Jadi dua tahunnya di Mei 2023. Jadi itulah yang menjadi review pemprov, bagaimana? Kami jawab, Pak waktu itu kami masih belajar, bagaimana membangun SJUT yang benar,” tuturnya.
Diketahui, Jakpro mendapatkan penugasan membangun SJUT sepanjang 115 kilometer selama dua tahun. Namun realisasinya hanya 25 kilometer.
Penugasan ini tertuang dalam Kepgub DKI Jakarta Nomor 645 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Kepgub Nomor 1016 Tahun 2020 tentang Penunjukan Lokasi Penyelenggaraan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu oleh Perseroan Terbatas.
“SJUT adalah jaringan yang nantinya dilewati oleh utilitas fasilitas kota, secara definisi utilitas itu ada empat. Pertama ada listrik, kedua air, ketiga gas dan keempat telekomunikasi atau internet,” ucapnya.
Terpisah, Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengakui revitalisasi pipa air bersih saat ini belum terintegrasi dengan SJUT. Pihaknya mendukung penuh pengoptimalan SJUT ini untuk dimanfaatkan oleh jaringan perpipaan PAM Jaya.
“Belum (terintegrasi). Tapi seharusnya bisa masuk SJUT. Harusnya sih bisa terintegrasikan oleh Pemprov DKI. Waktu itu sempat ada pembahasan mengenai hal ini, cuma belum terputuskan,” kata Arief.
Operator Mulai Pindahkan Kabel Jaringan Internet
Sementara itu, Senior Manager PLN Icon Plus SBU Jakarta, Enrico H Batubara menambahkan, pihaknya telah merampungkan pemindahan jaringan internet di lima lokasi, dan lima lokasi lagi dalam proses pemindahan.
Untuk kabel yang sudah terpindahkan berada di Jalan Wolter Mongonsidi, Jalan Suryo, Jalan Cikajang dan Jalan Mampang Prapatan.
Sedangkan jaringan kabel yang dalam proses pemindahan ke dalam tanah berada di Jalan Pattimura, Jalan Senopati, Jalan Gunawarman, Jalan Trunojoyo, dan Jalan Hasanuddin.
“Totalnya sudah ada 72 kilometer yang sesuai dengan roadmap dari Jakpro,” imbuhnya.
Berdasarkan data yang dia punya, ada 44 lokasi dengan panjang 60.394 meter kabel yang sudah terpindahkan pada tahun 2023. Hingga 2024 ini, jumlah kabel yang pindah bertambah menjadi 48 lokasi dengan panjang 64.117 meter.
“Jadi yang ingin tersampaikan dari apa yang kami lakukan selama tahun lalu dan tahun ini adalah, semua nilainya sama dengan 6.600 sambungan internet rumah iconnect,” jelasnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"