KONTEKS.CO.ID – Dugaan tayangan kartun anak-akan berbahasa Indonesia mengandung unsur Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) viral di media sosial.
Dalam unggahan akun TikTok @rachmatika.brmgs, tayangan kartun anak-anak itu menyampaikan pesan-pesan berbau LGBT.
Kartun anak-anak berbau LGBT itu tayang di sebuah kanal berbayar atau layanan media Over The Top (OTT).
“1 jam baru paham. Papa dan ayahku..” tulisnya dalam video dilihat, Selasa 22 Agustus 2023.
“Alasan kenapa anak saya tidak nonton TV dan main HP,” tulis keterangan unggahannya.
Tak pelak, tayangan tersebut membuat banyak orang tua khawatir.
“Orang tua harus lebih berhati-hati, sekarang sudah ada kartun anak yang menampilkan tayangan LGBT,” ujar netizen.
Sementara, Wakil Ketua KPI DKI Jakarta Rizky Wahyuni mengatakan kartun tersebut tidak tayang di televisi yang menjadi ranah pengawasan KPI, sehingga bukan termasuk tanggung jawab KPI.
“Kartun tersebut tayang di over the top (OTT) kanal YouTube yang notabene bukan termasuk dalam kewenangan pengawasan kami,” jelas Rizky.
“Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran kewenangan KPI hanya pada pengawasan televisi terestrial dan radio,” imbuh Rizky.
Namun, kata Rizky, pihaknya tetap mengingatkan seluruh lembaga penyiaran untuk tidak menayangkan program yang mengandung unsur LGBT.
KPI akan tetap mengontrol muatan televisi agar sesuai dengan regulasi. Hal itu untuk menciptakan siaran berkualitas, menjunjung etika, moral dan norma di masyarakat.
Lembaga penyiaran, tambahnya, harus berkomitmen menyuguhkan siaran yang tidak menghadirkan tayangan LGBT maupun konten siaran yang mengarah kepada gimmick, gestur maupun verbal yang mengarah kepada LGBT.
Rizky pun berharap pemerintah segera mengeluarkan regulasi terkait pengawasan media baru ini.
Dengan demikian, kejadian kartun anak-anak berunsur LGBT yang viral ini tidak terulang kembali.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"