KONTEKS.CO.ID – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengaku dibohongi oleh manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol soal transparansi kesehatan bisnis dan permasalahan yang dihadapi BUMD tersebut.
Gilbert Simanjuntak mengatakan, kebohongan manajemen PT Pembangunan Jaya Ancol terkait adanya konflik internal di perusahaan yang berimbas pada mangkraknya beberapa proyek pembangunan.
“Kami dibohongi, tulis aja. Selama ini rapat dengan Ancol tidak pernah muncul persoalan ini. Dia bilang, dia merugi karena Covid-19, kemudian minta dikasih kemudahan untuk ambil kredit hampir Rp1 triliun dari Bank DKI, kita setujui,” ungkap Gilbert kepada wartawan, Selasa 16 Juni 2023.
Saat rapat bersama Komisi B, Gilbert menyebut PT Pembangunan Jaya Ancol tak pernah menjelaskan persoalan yang terjadi di internal perusahaan.
Menurut penilaian Gilbert, hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan terhadap PT Pembangunan Jaya Ancol oleh Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BP-BUMD).
“Laporan Ancol nggak pernah terbuka mengenai bahwa persoalan internal mereka. Sangat (kurang pengawasannya), tadi saya bilang ada yang aneh, saya kan sopan,” ujarnya.
Persoalan Lama di Ancol
Kepala BP-BUMD, Nasruddin Djoko Surjono menjelaskan konflik internal tersebut adalah permasalahan lama di tubuh PT Pembangunan Jaya Ancol.
Pihaknya, kata Nasrudin, sudah bertemu dan berdiskusi dengan jajaran direksi PT Pembangunan Jaya Ancol, terkait dugaan proyek mangkrak akibat konflik internal manajemen.
“Kemarin sudah kita diskusikan terkait hal tersebut. Saya sudah sampaikan, tolong itu hasil kalkulasi disampaikan dari Ancol ya,” kata Nasruddin.
Namunm Nasrudin enggan menjelaska soal pertemuannya dengan pihak PT Pembangunan Jaya Ancol.
Kata dia, BP-BUMD sudah meminta pihak manajemen untuk mengklarifikasi informasi yang berkembang soal dugaan konflik internal dan mangkrak beberapa proyek di Ancol.
“Mungkin detailnya itu bisa ditanyakan ke Ancol, karena itu case lama juga ternyata. Jadi kami minta Ancol, Pemerintah Provinsi DKI, kami minta Ancol mengklarifikasi itu,” tandas Nasruddin.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"