KONTEKS.CO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi cuaca ekstrem hingga Sabtu, 8 Oktober 2022.
Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang itu salah satunya terjadi di DKI Jakarta. Diketahui, ibu kota dilanda hujan deras hingga menyebabkan sejumlah wilauah terendam banjir, pada Selasa kemarin 4 Oktober 2022.
Menurut BMKG, saat ini diindikasikan terdapat signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.
“Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektivitas,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dikutip Rabu 5 Oktober 2022.
Kata Guswanto, aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvindapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
“Berdasarkan kondisi itu, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk periode 2-8 Oktober 2022,” katanya.
Selain di DKI Jakarta, kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi di bagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.
Lalu, bagian wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua juga berpeluang mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dari 2 sampai 8 Oktober 2022.
Guswanto mengatakan bahwa selama 1 sampai 3 Oktober 2022 wilayah Sumatera Barat, Bengkulu, dan Jawa Barat statusnya siaga menghadapi dampak hujan lebat.
Dia mengemukakan pentingnya pengecekan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, penataan lingkungan, pengelolaan sampah, pencegahan penebangan pohon di daerah lereng, dan penghijauan dalam upaya meminimalkan dampak peningkatan curah hujan.
Selain itu, menurut dia,instansi terkait perlu melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh saat tertiup angin kencang, serta menggencarkan sosialisasi dan edukasi mengenai mitigasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Untuk mengantisipasi hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyiagakan layanan darurat pada nomor 112 sebagai salah satu antisipasi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga 8 Oktober 2022.
“BPBD melayani kedaruratan lewat 112 itu 24 jam silahkan warga mengadukan berbagai hal tentang kebencanaan,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, pada Minggu, 2 Oktober 2022.
BPBD DKI melalui akun media sosialnya juga intensif melaporkan perkembangan cuaca agar bisa diantisipasi warga.
BPBD DKI menambahkan informasi banjir terkini dapat dipantau melalui situs https://pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt.
Di sisi lain, BPBD DKI menginventarisasi sumber daya milik masyarakat dan komunitas meliputi personel dan peralatan yang potensial dikerahkan untuk membantu penanganan bencana.
“Mereka punya ambulans berapa, apa ada tim medisnya juga. Jadi nanti mereka bisa melengkapi data kami, apabila ada bencana, mereka bisa turun bersama kami,” imbuh Isnawa Adji.
Menurut dia, saat ini proses pendataan sedang berlangsung yang secara sukarela dapat diregistrasi oleh masyarakat melalui laman resmi BPBD di bpbd.jakarta.go.id/tangguhbencana.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"