KONTEKS.CO.ID – Cristalino David Ozora, korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo telah diperbolehkan pulang ke rumah untuk menjalani rawat jalan.
Total, David Ozora dirawat di rumah sakit selama 53 hari usai dianiaya secara brutal oleh Mario Dandy Satriyo.
Kekinian, kondisi David Ozora terus membaik dan diperbolehkan pulang dan menjalani perawatan setelah sempat koma dianiaya Mario Dandy Satriyo.
“Berdasarkan rujukan dari dokter hari ini David bisa meninggalkan Rumah Sakit Mayapada,” ujar kuasa hukum David Ozora, Mellisa Anggraini, di RS Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu 16 April 2023.
Dokter Spesialis Saraf RS Mayapada, dr Yeremia Tatang menjelaskan, meski sudah diperbolehkan pulang, David Ozora masih membutuhkan pelatihan kognisi dan treatmen yang cukup panjang.
“Karena dari sisi kognisi atau pikirannya itu masih membutuhkan latihan dan masih membutuhkan untuk pemulihan dan motorik halusnya pun belum sepenuhnya membaik. Jadi ini memang masih membutuhkan treatment yang agak cukup panjang sehingga dia masih bisa pulih,” ujar dr Yeremia.
Kini, David sudah bisa merespons lingkungan dan juga mulai mengikuti command.
Diketahui, David Ozora tiba di RS Mayapada dalam kondisi koma dan infeksi berat atas cidera yang dialami.
Kondisi David Ozora bahkan belum membaik sampai minggu ketiga.
“Jadi kita pulangkan hari ini itu karena dari segi motoriknya jauh lebih membaik, kognisinya juga membaik walaupun belum 100 persen mendekati normal tapi ini sudah jauh membaik dibanding kondisi koma,” kata dr Yeremia.
Saat ini David Ozora disebut telah dapat makan dan minum hingga bermain handphone meski masih harus melakukan beragam perawatan.
“Tapi dari segi kognisi masih membutuhkan treatment yang masih membutuhkan treatment yamg masih jangka waktu panjang sehingga dia bisa pulih sebelum pernah koma kemarin,” jelas dr Yeremia.
Menurut dr Yeremia, David Ozora masih akan menjalani fisioterapi berkala meliputi terapi fisik dan kognisi yang dilakukan tiga hingga lima kali dalam sepekan.
“Jadi kurang lebih kita sudah bikin program dia fisioterapi kurang lebih 3-5 kali seminggu. Dia akan menjalani fisioterapi fisik, latihan terapi fisik di sini satu bulan ke depan dan kita juga akan memberikan latihan memori dan juga latihan kognisi, skotific behavior therapy,” ujarnya.
Pihaknya, kata dr Yeremia, juga akan melakukan pemantauan ketat terhadap David untuk mengantisipasi timbulnya traumatik pasca trauma yang dialami David pasca penganiayaan.
“Jadi kita akan benar-benar memantau, kita takut adanya kejadian traumatik pascatrauma. Nah, ini yang kita pantau ke depannya supaya dia tidak mengalami PTSD (post-traumatic stress disorder) akibat kejadian kemarin,” tuturnya.
“Jadi satu bulan ini menjadi recovery yang sangat penting buat si David, kita akan benar-benar pantau dengan sangat ketat sekali di sini, termasuk nggak cuma masalah terapi fisik, dia punya nutrisi dia punya paru-paru yang terinfeksi akibat kemarin. Jadi semuanya akan dipantau berkala selama satu bulan ke depan,” imbuhnya.
Sementara, kuasa hukum David Ozora, Mellisa Anggraeni mengatakan, kondisi David secara fisik memang terlihat membaik setelah diperbolehkan keluar dari rumah sakit untuk menjalani perawatan di rumah.
Namun demikian, ingatan David Ozora masih pendek dan mudah lupa.
“Memang secara fisik terlihat apalagi di media yang tersebar kondisi fisik David sudah membaik, responsnya pun sudah banyak bisa memberikan respons, namun dari pengalaman saya pribadi, kemampuan daya ingatnya David itu memang sangat lemah dan masih terjadi memory short. Memorinya pendek-pendek ya, sehingga hari ini dia bertemu siapa, besok dia lupa lagi seperti itu,” terang Mellisa.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"