KONTEKS.CO.ID – Puasa dianggap sebagai kegiatan yang baik untuk tubuh karena dapat membantu mengeluarkan racun dalam tubuh.
Namun, berpuasa juga dapat memicu terjadinya anyang-anyangan.
Anyang-anyangan saat puasa adalah kondisi di mana seseorang merasa ingin buang air kecil secara terus-menerus tetapi tidak tuntas, sehingga aktivitas menjadi terganggu.
Kondisi ini disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK) atau iritasi pada kandung kemih yang disebabkan oleh bakteri E. coli.
Wanita lebih rentan terkena penyakit ini karena anatomi saluran kemih mereka yang dekat dengan anus.
Oleh karena itu, disarankan untuk membilas dari arah depan ke belakang setiap selesai buang air besar atau kecil.
Untuk mengatasi anyang-anyangan saat puasa, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Pertama, pastikan untuk memenuhi asupan air putih harian meskipun hanya bisa diminum pada saat tertentu saja.
Disarankan untuk minum air putih dua gelas saat berbuka, empat gelas setelah makan malam dan menuju tidur, dan dua gelas lagi saat sahur.
Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung vitamin C juga dapat membantu mengatasi anyang-anyangan, karena vitamin C dapat membuat urine menjadi lebih asam sehingga pertumbuhan bakteri terhambat.
Kompres air panas juga dapat membantu mengurangi rasa panas dan nyeri di sekitar area genital.
Namun, perlu diingat untuk tidak menerapkannya langsung ke kulit dan batasi penggunaan maksimal hanya 15 menit.
Terakhir, hindari faktor pemicu gejala seperti kafein, alkohol, makanan terlalu berbumbu, nikotin, minuman berkarbonasi, serta pemanis buatan.
Saat mengidap anyang-anyangan, penting untuk terus berkemih agar bakteri dapat keluar bersama air seni.
Jangan sampai anyang-anyangan mengganggu puasa kamu, dan segera konsultasikan dengan dokter jika gejala tidak kunjung membaik atau terus bertambah parah.
Dengan mengikuti tips di atas dan menjaga pola hidup yang sehat, kamu dapat mengatasi anyang-anyangan saat puasa dengan efektif.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"