KONTEKS.CO.ID – Puasa bikin ASI encer, benarkah begitu? Untuk penjelasan selengkapnya bisa disimak di dalam artikel berikut ini.
Busui harus tahu bahwa ASI pada dasarnya terbagi menjadi dua jenis: foremilk (ASI yang terlihat lebih encer) dan hindmilk (ASI yang terlihat lebih kental). Kedua jenis ASI ini diproduksi secara alami oleh payudara Busui.
ASI pertama diproduksi dan dikeluarkan pada awal menyusui. Susu ini memiliki lebih banyak air dan lebih sedikit lemak, yang membuatnya tampak lebih tipis dan transparan.
Namun, kolostrum kaya akan laktosa. Saat proses menyusui berlangsung, hindmilk atau ASI yang terlihat lebih kental akan keluar setelah beberapa saat.
Baik ASI yang ringan maupun yang kaya sama-sama baik karena mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan bayi Anda, mulai dari protein, vitamin dan antibodi hingga mineral.
Selama berpuasa, Busui praktis tidak mengonsumsi makanan atau minuman apapun selama lebih dari 10 jam.
Namun secara umum puasa tidak mempengaruhi kuantitas, tekstur maupun kualitas ASI yang dihasilkan.
Kandungan zat gizi mikro dalam ASI seperti seng, magnesium, dan kalium hanya sedikit berkurang. Namun, hal ini tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan dan perkembangan anak kecil.
Oleh karena itu, meski Busui berpuasa, ASI yang dihasilkan dan dikeluarkan tetap sama. Pada awal proses menyusui, keluarlah foremilk (ASI encer), diikuti hindmilk (dadih).
Untuk menjaga kualitas dan kuantitas ASI Anda selama puasa, konsumsilah makanan yang seimbang di akhir puasa dan sahur, termasuk variasi sayuran dan buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian, ikan, telur, dan daging.
Pastikan juga minum air putih yang cukup di akhir puasa dan sahur agar Busui bisa mengelola stres dengan lebih baik dan terhindar dari risiko dehidrasi saat berpuasa.
Saat menyusui, selalu ingat untuk bergantian menyusui di antara kedua payudara agar payudara sekosong mungkin dan ASI dapat diproduksi kembali.
Padahal, tidak ada yang melarang puasa bagi ibu menyusui. Meski begitu, Busui harus menjaga kesehatannya dan menghindari tekanan pada dirinya sendiri.
Jika Busui merasa lemas atau dehidrasi, Busui menyarankan untuk berbuka puasa agar tidak semakin memperparah kondisi yang ada.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"