KONTEKS.CO.ID – Tunanetra adalah masalah serius yang dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kebutaan, mulai dari kondisi medis hingga cedera.
Beberapa penyebab umum kebutaan adalah glaukoma, degenerasi makula, katarak, mata malas, neuritis optik, retinitis pigmentosa, tumor, dan komplikasi penyakit.
Glaukoma terjadi ketika tekanan dalam mata meningkat dan merusak saraf optik yang bertanggung jawab untuk membawa informasi visual dari mata ke otak.
Degenerasi makula terjadi ketika bagian tengah retina rusak, biasanya terjadi pada orang lanjut usia. Katarak terjadi ketika protein pada lensa mata membentuk gumpalan dan membuat penglihatan buram.
Sementara mata malas terjadi ketika seseorang mengalami gangguan visus dan tidak menggunakan alat bantu seperti kacamata.
Selain itu, ada juga faktor risiko tunanetra pada bayi, seperti infeksi tertentu, penyumbatan pada saluran air mata, katarak, mata juling, kelopak mata terkulai, glaukoma sejak dalam kandungan, retinopathy of prematurity, dan tidak mendapatkan rangsangan visual yang cukup.
Bagaimana Mendampingi Pengidap Tunanetra di sekitar kita?
Mendampingi tunanetra di sekitar kita adalah sebuah tindakan kecil namun sangat bermakna bagi mereka. Pengidap tunanetra membutuhkan bantuan dari orang-orang di sekitarnya untuk bisa menjalani kehidupannya secara optimal.
Namun, seringkali orang yang tidak terbiasa mendampingi orang tunanetra melakukan kesalahan dalam membantu mereka.
Salah satu kesalahan umum adalah memandu orang tunanetra dengan memegang atau menarik tongkat tunanetra yang mereka gunakan. Hal ini dapat mengacaukan arah tujuan orang tersebut.
Selain itu, jangan memandu dengan cara menarik lengan baju atau ujung pakaian mereka, atau bahkan mendorong dari belakang saat memandu orang tunanetra berjalan.
Agar dapat membantu tunanetra dengan baik, kita juga perlu mengetahui langkah-langkah saat berinteraksi dengan mereka. Perlakukan mereka dengan normal dan jangan membuat mereka merasa berbeda dari orang lain.
Selain itu, sebaiknya kita memperkenalkan diri terlebih dahulu agar mereka mengenali suara kita, jabatlah tangan mereka saat mereka duluan mengulurkan tangan, tataplah wajah mereka saat sedang berbicara, dan jangan tinggalkan mereka tanpa pamit terlebih dahulu.
Selain itu, sebaiknya kita juga menggunakan kosakata normal dan hindari berbicara dengan mereka melalui orang ketiga. Namun, kita juga perlu tetap memperhatikan budaya setempat bila kita harus menyentuh mereka.
Sebagai orang yang peduli dan peka terhadap lingkungan sekitar, kita dapat memberikan bantuan dan dukungan kepada orang tunanetra di sekitar kita.
Dengan adanya bantuan dari orang di sekitarnya, kualitas hidup mereka akan semakin baik dan mereka dapat menjalani kehidupan secara mandiri.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"