KONTEKS.CO.ID – Abses anus merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi di tengah masyarakat. Gejala utamanya pembengkakan di sekitar anus yang disertai rasa nyeri konstan.
Abses bisa terjadi di seluruh tubuh, termasuk di bagian dalam pembukaan anus. Gangguan kesehatan ini biasanya terjadi pada orang berusia 20-30 tahun, dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.
Kondisi ini disebabkan oleh infeksi kelenjar kecil anus dan dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis berdasarkan lokasi kemunculannya.
Keempat jenis tersebut, yaitu abses perianal, abses iskiorektal, abses intersfingterik, dan abses supralevator. Dari keempat jenis tersebut, abses perianal adalah yang paling umum terjadi.
Selain pembengkakan dan rasa nyeri di sekitar anus, gejala dari penyakit ini juga termasuk konstipasi, kelelahan, demam, dan berkeringat dingin saat malam hari.
Pada bayi, abses anus dapat terlihat sebagai benjolan lunak di tepi anus yang membengkak dan berwarna merah.
Bagaimana mengatasinya? Cara mengatasinya dengan operasi untuk mengeringkan cairan nanah sebelum benjolan abses pecah. Pasien perlu rawat inap di rumah sakit setidaknya selama satu hari setelah operasi, dan dokter akan meresepkan obat untuk meredakan rasa nyeri.
Pasien dengan kondisi seperti diabetes atau penurunan kekebalan tubuh mungkin juga memerlukan antibiotik.
Kesimpulannya, abses anus adalah masalah kesehatan yang umum terjadi dan memerlukan perhatian yang serius karena memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Jika Anda mengalami gejala abses anus, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"