KONTEKS.CO.ID – Banyak orang pernah mendengar istilah nudis dan eksibisionis. Pertanyaannya, apa perbedaannya?
Nudis adalah seseorang yang senang berada di areal publik tanpa pakaian. Bahkan merasa nyaman dengan keadaan tersebut.
Di sisi lain, eksibisionis ialah seseorang yang merasa senang memperlihatkan alat kelaminnya kepada orang asing tanpa persetujuan dari orang tersebut.
Yang menjadi perbedaan paling mendasar antara kedua kelompok ini adalah eksibisionis merupakan suatu gangguan mental.
Mereka melakukan kelainan tersebut untuk mengurangi kecemasan yang sedang mereka rasakan. Selain itu juga untuk mendapatkan sensasi memiliki kuasa untuk membuat orang lain takut.
Cara Menghadapi Eksibisionis
Saat berhadapan dengan eksibisionis, reaksi pertama yang umum terjadi pada seseorang adalah rasa jijik dan terkejut. Lantas, bagaimana cara tepat menghadapinya?
Bagi para wanita, Anda perlu menghadapi seorang eksibisionis dengan tenang dan tidak memberikan reaksi yang mereka inginkan. Anda juga bisa menampakkan ekspresi kesal dan seolah-olah tidak peduli.
Biasanya, para eksibisionis menginginkan sang korban bereaksi seperti memberikan atensi terhadap apa yang ia lakukan. Oleh karenanya, sebaiknya saat menemui orang seperti itu Anda tidak memberikan reaksi apapun.
Selain itu, Anda bisa langsung menghindar atau memposisikan tubuh membelakangi pelaku untuk memberikan kesan bahwa Anda tidak mempedulikan apa yang ia lakukan.
Beritahukan kepada pelaku bahwa Anda akan menelepon polisi untuk menakutinya. Setelah itu, jauhi penderita ke tempat yang lebih aman tapi jika dia membuntuti segeralah menelpon polisi.
Penting juga untuk tidak mendekati, terdiam kaku, atau menyerang eksibisionis. Bila penderita eksibisionis tetap mengikuti dan berlari ke arah Anda, larilah ke tempat yang ramai sambil berteriak meminta bantuan.
Ketika mereka mendekat dan berusaha untuk menyentuh Anda, lawan eksibisionis tersebut dengan sekuat tenaga dan cobalah untuk menelepon polisi.
Untuk menjaga anak-anak Anda, ajari mereka sedari dini untuk berteriak ‘kebakaran’. Hal ini bertujuan untuk mengecoh perhatian penderita. Jangan menunggu lama atau kalau mereka menghampiri, Anda ataupun anak Anda harus segera pergi meninggalkan pelaku.
Setelah menghadapi, Anda harus segera melaporkannya ke polisi dengan memberikan detail wajah, penampilan pelaku dan tempat kejadian.
Jika memungkinkan foto atau rekan wajah mereka sebagai bukti untuk mencegah penderita melakukan hal yang sama ke orang lain atau berkembang menjadi makin agresif.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"