KONTEKS.CO.ID – Aspermia adalah kondisi medis di mana pria tidak menghasilkan atau tidak mengeluarkan air mani saat ejakulasi.
Kondisi aspemia cukup jarang terjadi, namun bisa menyebabkan masalah dalam merencanakan kehamilan atau dalam hubungan seksual.
Berikut adalah beberapa fakta penting tentang aspermia yang perlu dipahami pria.
- Penyebab Aspermia
Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan penyakit pada pria, antara lain:
- Gangguan hormonal seperti kekurangan hormon testosteron
- Kerusakan pada saluran reproduksi
- Infeksi pada kelenjar prostat atau kelenjar semen
- Operasi pada saluran reproduksi atau kelenjar prostat
- Penggunaan obat-obatan tertentu dan mengonsumsi alkohol berlebih
- Radioterapi pada area panggul
- Bisa Menyebabkan Infertilitas
Kondisi aspermia dapat menyebabkan infertilitas pada pria karena tidak adanya air mani yang keluar saat ejakulasi. Ini dapat membuat sulit atau bahkan tidak mungkin bagi pasangan untuk hamil.
Beberapa kondisi kesehatan lainnya juga berkaitan dengan aspermia, seperti gula darah tinggi, hipertensi, dan penyakit pada ginjal.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami penyakit satu ini, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui apakah kondisi ini terkait dengan masalah kesehatan yang lebih serius.
- Tidak Sama dengan Ejakulasi Tanpa Air Mani
Aspermia tidak sama dengan ejakulasi tanpa air mani, yang juga terkenal sebagai ejakulasi kering. Pada ejakulasi tanpa air mani, masih terjadi ejakulasi tetapi tidak ada air mani yang keluar. Sedangkan pada aspermia, tidak ada ejakulasi atau keluarnya air mani sama sekali.
- Dampak Emosional
Kondisi aspermia dapat memengaruhi kehidupan seksual dan psikologis seseorang. Pasangan pria dengan aspermia dapat merasa frustrasi dan sedih karena sulit atau bahkan tidak mungkin untuk hamil.
Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk berbicara dengan dokter tentang opsi pengobatan dan dukungan psikologis yang mungkin dibutuhkan.
- Diagnosis Aspermia
Untuk mendiagnosis aspermia, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa riwayat kesehatan Anda. Selain itu, dokter juga dapat melakukan tes sperma dan tes darah untuk melihat kadar hormon dalam tubuh Anda.
- Pengobatan Aspermia
Pengobatan aspermia tergantung pada penyebabnya. Jika penyebabnya adalah infeksi atau penggunaan obat-obatan tertentu, maka dokter akan memberi resep antibiotik dan obat lain.
Namun, jika penyebabnya adalah kerusakan pada saluran reproduksi atau kelenjar prostat, maka seseorang perlu melakukan operasi untuk memperbaikinya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"