KONTEKS.CO.ID – Hidup pada era serba digital seperti saat ini rasanya sangat sulit untuk menjauh dari yang namanya media sosial (medsos).
Hampir seluruh aktivitas sehari-hari bergantung dari medsos, bermula dari keinginan mendapatkan informasi terbaru kini media sosial sudah bisa menjadi sarana hiburan.
Meski begitu, penggunaan media sosial yang berlebihan justru bisa memicu gangguan cemas hingga mempengaruhi kesehatan mental. Bahkan tak jarang seseorang menjadi overthinking dan sulit untuk tidak mengecek media sosial dari gadget barang sebentar.
Nah, apabila Anda mulai merasakan gejala tersebut, mungkin sudah saatnya Anda untuk melakukan detoks media sosial.
Apa itu detoks media sosial? Dan seberapa penting itu?
Mengenal Detoks Media Sosial
Detoks media sosial adalah suatu langkah untuk istirahat atau berhenti sejenak dari mengakses akun media sosial. Caranya pun beragam, bisa dengan menonaktifkan akun atau menghapus aplikasi yang menurutmu paling toxic.
Umumnya seseorang menonaktifkan sementara akun media sosial sekitar seminggu atau satu bulan. Akan tetapi detox media sosial bisa Anda lakukan selama mungkin, sampai diri merasa lebih baik dan tidak lagi kecanduan.
Setelah itu Anda perlu mengurangi aktivitas bermedia sosial dengan cara membuat jadwal kapan harus berhenti menggunakan media sosial dan mematikan notifikasi.
Tanda Tubuh Membutuhkan Detox Media Sosial
Media sosial adalah tempat untuk berkomunikasi, berinteraksi dengan teman hingga mencari hiburan. Namun, bila Anda merasakan beberapa tanda-tanda di bawah ini sebaiknya segera melakukan detox media sosial.
1. Selalu Membanding-bandingkan
Perlu Anda ketahui, bahwa setiap orang cenderung menunjukkan kebahagiaannya di media sosial, seperti ketika seseorang menikah, mendapatkan pekerjaan baru, liburan, dan momen lainnya.
Namun, jika melihat postingan tersebut justru membuat Anda merasa tidak percaya diri dan mulai membanding-bandingkan kehidupan Anda dengan orang lain. Itu berarti, Anda sedang butuh rehat dari media sosial.
2. Tidak bisa berhenti mengecek media sosial
Membuka media sosial sambil scrolling postingan mungkin baik untuk mencari hiburan ketika kita bosan atau lelah.
Namun, bila Anda terus-terusan mengeceknya, bahkan sulit untuk berhenti melakukannya bisa jadi pertanda bahwa Anda terlalu asyik berkutat dengan media sosial.
Bahkan sebuah studi menemukan bahwa 80 persen pengguna ponsel memeriksa gawainya dalam waktu 15 menit setelah bangun tidur.
Kebiasaan ini merupakan hal yang buruk karena dengan begitu dapat meningkatkan stres dan kecemasan.
3. Merasa Terganggu dengan Postingan di media sosial
Ketika Anda menjelajah di media sosial dan merasa marah, kesal bahkan stress melihat banyak postingan yang lewat terkait hal apaun. Berarti Anda sudah terlalu lama menggunakan atau men-scrolling media sosial.
Tubuh mungkin merasa lelah namun tidak bisa berhenti dari menjelajahnya. Maka hal ini termasuk tanda umum tubuh Anda membutuhkan detoks media sosial.
4. Tidak bisa menikmati momen tanpa memposting
Mem-posting foto atau video dan mendapatkan banyak like memang menjadi suatu kebanggaan diri dalam bermedia sosial. Tidak ada sekalipun momen terlewat tanpa mengunggahnya sampai-sampai Anda tidak bisa menikmatinya.
Hal ini karena Anda sudah terlanjur bergantung pada validasi yang orang lain berikan di media sosial. Bahkan Anda bisa tidak terima dan marah bila Anda tidak mendapatkan reaksi yang Anda harap dapat dari orang lain.
5. Media sosial tidak menyenangkan lagi
Mulanya, platform media sosial dirancang untuk bisa menyenangkan, interaktif, dan memudahkan orang untuk saling terhubung meski dalam jarak jauh sekalipun.
Jika bermain media sosial justru membuat Anda merasa capek dan tidak bahagia, alangkah baiknya untuk lebih bijak menjauh sejenak dari segala aktivitas digital.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"