KONTEKS.CO.ID – Perbedaan menopause dan juga andropause yang masih belum diketahui oleh banyak orang.
Hingga saat ini masih banyak yang menganggao andropause merupakan kondisi menopause yang dialami oleh pria.
Namun faktanya bukanlah seperti itu, karena andropause ini adalah beberapa gejala yang timbul pada pria dengan rentan usia sekitar 40-60 tahun.
Andropause pada pria ini bisa terjadi akibat kadar hormon testosteron yang cukup rendah.
Lantas bagaimana dengan menopause? Dikutip dari Healthline, menopause ini terjadi saat seorang wanita tidak lagu mengalami siklus menstruasi selama 12 bulan berturut-turut dan ia juga tidak dapat lagi hamil secara alami.
Secara umum, menopause pada wanita ini dimulai daru rentan usia 45 dan 55 tahun. Tentu saja menopause ini dapat memunculkan gejala yang tidak nyaman dan akan adanya penambahan berat badan.
Perbedaan Menopause dan Andropause
Inilah beberapa perbedaan antara menopause dan andropause yang wajib kamu ketahui, yaitu:
- Perbedaan Penurunan Kadar Hormonnya
Andropause ini lebih sering dijuluki dengan terjadinya menopause pada pria. Mengapa? Karena gejala yang ditimbulkan ini dapat terjadi akibat adanya penurunan hormon testosteron secara tiba-tiba pada pria paruh baya.
Tentu saja kondisi ini sama dengan yang terjadi pada wanita saat mengalami menopause. Nyatanya, kondisi tersebut tidaklah benar.
Secara umum, menopause yang terjadi pada wanita ini dapat menyebabkan penurunan yang tajam estrogen dan progesteron yang merupakan hormon reproduksi utama wanita.
Biasanya, kedua hormon tersebut akan terjadi penurunan yang secara drastis dalam waktu yang relatif singkat.
Sementara, untuk penurunan kadar hormon pria atau testosteron ini tidak terjadi secara drastis seperti penurunan kadar hormon wanita selama menopause.
perlu diketahui, kadar testosteron pada pria ini akan menurun seiring bertambahnya usia dan umumnya penurunannya yang terjadi ini akan stabil sekitar satu persen per tahun dari sekitar usia 30 hingga 40 tahun.
- Perbedaan Gejalanya
Munculnya gejala dari kondisi andropause ini dapat muncul lebih lamat dan juga lebih cenderung tidak begitu parah jika dibandingkan dengan menopause.
Sceara umum, gejala yang ditimbulkan akibat kondisi andropause ini sedikit mirip dengan menopause pada wanita, yaitu:
- Hot flashes.
- Kemurungan dan lekas marah.
- Adanya penumpukan lemak di sekitar area perut dan dada.
- Hilangnya massa otot.
- Kulit kering dan tipis.
- Keringat berlebih.
Ada sebuah studi dari New England Journal of Medicine (NEJM) yang mengidentifikasi gejala andropause yang paling umum ini adalah:
- Penurunan libido.
- Berkurangnya frekuensi ereksi di pagi hari.
- Disfungsi ereksi.
- Kehilangan energi.
- Tidak dapat berjalan dengan jarak lebih dari satu kilometer.
- Lebih kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik yang berat, mulai dari berlari atau mengangkat benda berat.
- Para penderitanya ini akan lebih cenderung kesulitan dalam membungkuk atau berlutut.
- Mengalami depresi hingga kelelahan yang luar biasa.
- Andropause tidak dialami Semua Pria
Adanya siklus menstruasi ini merupakan bagian alami dari perkembangan seksual wanita. Sementara, untuk andropause ini hanya terjadi pada 2,1% pria.
Secara umum, terjadinya kondisi tersebut dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Hanya saja kondisi ini masih belum menjadi standar dalam perkembangan pria. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"