KONTEKS.CO.ID – Sleep paralysis dikenal dengan istilah kelumpuhan tidur atau ketindihan yang secara umum dapat berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit.
Dikutip dari Healthline, saat seseorang mengalami kondisi tersebut, biasanya mereka bukan hanya tidak bisa bergerak atau berbicara. Bahkan, penderita sleep paralysis ini juga akan mengalami halusinasi yang terjadi sangat jelas.
Penderita ketindihan atau kelumpuhan tidur ini diyakini dapat melihat, mendengar, mencium atau bahkan ia juga bisa menyentuh sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Hingga saat ini masih banyak orang yang mengaitkan fenomena sleep paralysis atau kelumpuhan tidur ini dengan hal mistis. Padahal, kondisi seperti ini ada alasan medisnya mengapa hal itu bisa terjadi.
Kelumpuhan tidur ini juga masuk dalam kategori gangguan tidur yang secara umum bisa menyebabkan seseorang menjadi kesulitan menggerakkan tubuhnya sekalipun dalam kondisi yang sadar.
Keadaan ini umumnya akan dapat terjadi ketika seseorang ini masih berada pada masa transisi antara tertidur dan terbangun.
Kamu tak perlu khawatir, karena kondisi ini juga masih jarang mengakibatkan masalah serius. Hanya saja gangguan tidur seperti ini terkadang juga akan menjadi salah satu gejala narkolepsi.
Narkolepsi ini merupakan sebuah gangguan tidur yang dapat mengakibatkan kondisi penderitanya tidak mampu mengontrol rasa kantuk.
Proses Sleep Paralysis
Saat kamu akan mulai tidur, tubuh kamu akan mulai masuk ke fase pergantian antara tidur NREM atau non-rapid eye movement dan fase tidur REM atau rapid eye movement.
Selama fase tidur NREM ini, tubuh kamu nantinya akan merasakan rileks, karena saat kondisi tersebut kamu berada dalam proses pemulihan diri.
Selanjutnya, setelah fase tidur NREM berakhir, maka proses tidur kamu akan dilanjutkan dan beralih ke fase tidur REM. Saat kamu berada di fase tidur REM inilah nantinya dapat terjadi sebuah mimpi dan otot tubuh kamu akan “dimatikan”.
Nah, secara umum kamu akan mengalami kelumpuhan tidur jika kamu tiba-tiba sadar sebelum fase tidur REM tersebut selesai.
Kondisi inilan yang menyebabkan otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun, sehingga tubuh kamu masih dikondisikan dalam setengah tidur maupun juga setengah sadar.
Sehingga itulah mengapa saat kamu akan merasakan tubuh yang menjadi kaku, sulit bernapas bahkan tidak bisa berbicara saat mengalami kelumpuhan tidur atau ketindihan ini.
Lantas, bagaimana cara kita untuk bisa bangun jika mengalami sleep paralysis seperti ini? Cara bangun dari sleep paralysis ini tentu saja dapat kamu lakukan dengan cara menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara paksa.
Bukan hanya itu saja, kamu juga bisa mencobanya dengan berusaha menggerakkan ujung jari tangan atau kaki kamu supaya dapat tersadar dan terlepas dari sleep paralysis tersebut.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"