KONTEKS.CO.ID – Masyarakat Indonesia baru-baru ini heboh dengan temuan roti kemasan yang beredar luas, yakni roti Aoka dan roti Okko.
Kuat dugaan, produk roti Aoka dan roti Okko mengandung sodium dehydroacetate yakni bahan pengawet yang umumnya penggunaannya untuk kosmetik.
Temuan roti Aoka dan roti Okko ini menimbulkan kekhawatiran akan keamanan pangan di Tanah Air.
Dugaan Kontaminasi Sodium Dehydroacetate
Isu ini mencuat setelah Paguyuban Roti dan Mie Ayam Borneo (Parimbo) melakukan uji laboratorium terhadap roti-roti tersebut.
Berdasarkan laporan dari Majalah Tempo, temuan tersebut mengungkapkan bahwa roti Aoka dan Okko mengandung sodium dehydroacetate, sebuah bahan pengawet yang tidak biasa digunakan dalam produk makanan.
Ketua Parimbo, Aftahuddin, menjelaskan bahwa laporan awal berasal dari anggota paguyuban yang mencurigai roti yang tidak berjamur meskipun telah melewati masa kedaluwarsanya.
Melihat kondisi roti yang tetap baik, Aftahuddin memutuskan untuk melakukan uji laboratorium untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa roti Aoka mengandung sodium dehydroacetate sebanyak 235 miligram per kilogram, sedangkan roti Okko mengandung 345 miligram per kilogram.
Sodium dehydroacetate adalah bahan pengawet yang dikenal kuat dalam menghambat pertumbuhan mikroba, namun penggunaannya pada makanan sangat dibatasi di beberapa negara.
Penjelasan dari Produsen
Menanggapi isu ini, PT Indonesia Bakery Family, produsen roti Aoka, secara tegas membantah tuduhan tersebut.
Head of Legal Indonesia Bakery Family, Kemas Ahmad Yani, menyatakan bahwa roti mereka tidak mengandung sodium dehydroacetate dan telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk semua produk mereka.
Senada dengan itu, PT Abadi Rasa Food, produsen roti Okko, juga menyangkal adanya kandungan bahan berbahaya dalam produk mereka.
Pengelola pabrik PT Abadi Rasa Food, Jimmy, mengeklaim, ketahanan roti Okko berasal dari proses produksi. Sangat higienis dan berstandar internasional.
Menurutnya, pengemasan dan prosedur produksi yang ketat adalah kunci dari umur simpan roti yang panjang.
Efek dan Regulasi Sodium Dehydroacetate
Sodium dehydroacetate, meski efektif sebagai bahan pengawet, memiliki batasan penggunaannya di beberapa negara.
Guru besar bidang ilmu dan teknologi pangan IPB University Sugiyono, menjelaskan, senyawa ini lebih efektif dari bahan pengawet lain yang BPOM izinkan.
Namun, karena potensi risikonya, beberapa negara memberlakukan pembatasan ketat pada penggunaannya dalam makanan.
Langkah Selanjutnya
Kabar ini tentunya memicu kekhawatiran di kalangan konsumen dan memerlukan tindak lanjut dari pihak berwenang.
Masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan berita terkait masalah ini dan memastikan untuk memeriksa label produk sebelum membeli.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"