KONTEKS.CO.ID – Pernahkah kamu merasa cuaca mendadak menjadi sangat dingin akhir-akhir ini? Yap! Perubahan suhu yang drastis ini bisa jadi disebabkan oleh fenomena bediding.
Fenomena bediding ini terkenal membuat cuaca terasa sangat dingin bahkan di tengah musim kemarau.
Bahkan, fenomena bediding terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur pada pekan lalu.
Akun Instagram @jatimpemprov,dalam unggahannya mengingatkan warga Jawa Timur dan sekitarnya untuk bersiap menghadapi fenomena tahunan ini.
Tidak hanya di Jawa Timur, fenomena bediding juga berpotensi terjadi di berbagai wilayah lain di Indonesia.
Jadi, sebenarnya apa itu fenomena bediding? Simak pembahasan lengkapnya di sini!
Apa Itu Bediding?
Bediding merupakan istilah serapan dari bahasa Jawa, “bedhiding,” yang berarti cuaca dingin menjelang musim kemarau panjang.
Secara singkat, bediding adalah fenomena alam di mana suhu udara terasa sangat dingin, terutama pada malam hari.
Biasanya, kondisi ini menandakan peralihan musim dari penghujan ke kemarau.
Fenomena bediding umumnya terjadi di sebagian besar wilayah Jawa, namun juga bisa meluas hingga ke Nusa Tenggara dan beberapa wilayah di selatan garis khatulistiwa lainnya.
Kapan Fenomena Bediding Terjadi?
Fenomena bediding umumnya terjadi pada awal musim kemarau, sekitar bulan Juli hingga September.
Pada bulan-bulan ini, posisi matahari berada pada titik terjauh, yaitu di sebelah utara garis khatulistiwa.
Hal ini menyebabkan belahan bumi utara menjadi panas, sementara belahan bumi selatan menjadi dingin.
Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan garis khatulistiwa mengalami suhu yang lebih dingin dibandingkan daerah lainnya.
Fenomena bediding biasanya berlangsung selama beberapa bulan, sebelum suhu udara kembali normal.
Penyebab Fenomena Bediding
Mengapa fenomena bediding terjadi dan menimbulkan hawa dingin?
Fenomena ini ditandai dengan pergerakan angin dari arah timur, yaitu dari Benua Australia yang tengah mengalami musim dingin.
Tekanan udara tinggi dari Australia membawa hawa dingin ke Indonesia.
Angin dingin ini melintasi Samudera Indonesia dan membawa hawa dingin terutama ke daerah-daerah di selatan garis khatulistiwa seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Menghadapi Fenomena Bediding
Menghadapi fenomena bediding, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk tetap nyaman dan sehat, di antaranya:
- Kenakan pakaian hangat: Gunakan pakaian tebal dan hangat, terutama saat malam hari.
- Perbanyak minum air hangat: Minuman hangat dapat membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.
- Kurangi aktivitas di luar ruangan: Terutama pada malam hari saat suhu turun drastis.
- Jaga kebersihan lingkungan: Hindari penumpukan sampah yang bisa menjadi sarang penyakit saat cuaca dingin.
Dengan memahami fenomena bediding, kita bisa lebih siap menghadapi perubahan cuaca ekstrem ini.
Tetap jaga kesehatan dan selalu waspada terhadap peringatan cuaca dari pihak berwenang.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"