KONTEKS.CO.ID – Istilah “kaum rebahan” mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Gaya hidup yang identik dengan bermalas-malasan dan menghabiskan waktu berjam-jam di tempat tidur.
Rebahan dan bermalas-malasan memang menggoda, terutama di tengah kesibukan dan padatnya aktivitas sehari-hari.
Namun, tahukah kamu bahwa di balik kesenangan sesaat, terlalu banyak rebahan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan?
Berikut adalah 6 efek samping mengerikan yang mengintai di balik gaya hidup rebahan:
1. Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Kurangnya aktivitas fisik saat rebahan dapat menyebabkan pembakaran kalori yang minim, sehingga tubuh menyimpan lebih banyak energi dalam bentuk lemak.
Hal ini meningkatkan risiko obesitas dan berbagai penyakit kronis terkait, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
2. Melemahnya Otot dan Tulang
Otot dan tulang membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kekuatan dan kepadatannya.
Rebahan yang berlebihan dapat menyebabkan otot-otot menjadi lemah dan tulang keropos, meningkatkan risiko osteoporosis dan cedera.
3. Gangguan Pencernaan
Kurangnya pergerakan tubuh saat rebahan dapat memperlambat sistem pencernaan, leading to sembelit, kembung, dan rasa tidak nyaman pada perut.
4. Depresi dan Kecemasan
Kurangnya interaksi sosial dan aktivitas fisik saat rebahan dapat meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Isolasi diri dan kurangnya stimulasi mental dapat memperburuk kondisi kesehatan mental.
5. Gangguan Tidur
Terlalu banyak rebahan di siang hari dapat mengganggu pola tidur di malam hari. Hal ini dapat menyebabkan insomnia, kelelahan di siang hari, dan penurunan konsentrasi.
6. Risiko Trombosis Vena Dalam (DVT)
DVT adalah kondisi di mana gumpalan darah terbentuk di vena dalam, biasanya di kaki.
Rebahan yang lama dapat memperlambat aliran darah dan meningkatkan risiko DVT, yang dapat berakibat fatal jika gumpalan darah tersebut pecah dan bergerak ke paru-paru.
Meskipun rebahan sesekali dapat menjadi cara untuk beristirahat dan melepas penat, penting untuk membatasi waktu rebahan dan menyeimbangkannya dengan gaya hidup aktif.
Lakukan aktivitas fisik secara rutin, seperti berolahraga, berjalan kaki, atau melakukan peregangan, untuk menjaga kesehatan tubuh dan mental.
Ingatlah, kesehatan adalah harta yang paling berharga. Hindari gaya hidup rebahan berlebihan dan ciptakan pola hidup seimbang untuk hidup yang lebih sehat dan bahagia.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"