KONTEKS.CO.ID – Proses menanam kembali tanaman yang mati atau rusak terkenal sebagai penyulaman.
Penyulaman merupakan tindakan menggantikan bibit tanaman yang tidak bertumbuh optimal atau mati.
Tindakan ini umumnya para petani lakukan saat benih tanaman menunjukkan pertumbuhan yang kurang baik.
Penyulaman bermakna sebagai upaya untuk memastikan jumlah tanaman sesuai dengan rencana awal berdasarkan luas lahan dan perencanaan jarak tanam.
Petani biasanya melakukan penyulaman segera setelah mendeteksi tanaman yang mati atau rusak.
Proses ini melibatkan penanaman bibit baru di tempat yang ditinggalkan oleh tanaman yang mati.
Para petani melakukan penggantian bibit yang mati dengan yang baru untuk memastikan pertumbuhan tanaman secara seragam.
Kegagalan mencabut bibit mati dari lahan dapat mengakibatkan penyebaran penyakit dan menurunkan produktivitas.
Penyulaman tanaman penting untuk menjaga konsistensi dalam pemeliharaan dan panen tanaman.
Hal ini memungkinkan penggantian dengan jenis tanaman yang lain di lahan yang sama.
Penyebab Bibit Mati
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan bibit mati atau pertumbuhannya terhambat setelah proses tanam.
Salah satunya adalah ketidakhati-hatian tenaga kerja saat penanaman yang sering kali mengakibatkan kematian bibit yang baru tanam.
Tidak menyatu dengan tanah juga menjadi penyebab umum kematian atau kegagalan pertumbuhan bibit baru. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya rongga udara yang berlebihan di sekitar akar tanaman.
Selain itu, serangan hama seperti ulat tanah, gangsir, dan penyakit juga dapat menyebabkan kematian bibit baru.
Lingkungan yang terlalu basah juga dapat menjadi penyebab gagalnya pertumbuhan bibit baru karena akar yang busuk.
Untuk memastikan ketersediaan bibit pengganti yang berkualitas, petani sebaiknya menyiapkan stok benih yang sudah tersemai sebelumnya.
Hal ini memastikan bahwa bibit yang baru ditanam memiliki perkembangan yang sejajar dengan bibit yang sudah ada sebelumnya.
Manfaat Penyulaman
– Melengkapi tanaman yang rusak atau mati dengan bibit yang baru untuk memastikan panen serentak.
– Menjaga jumlah tanaman atau kerapatan lahan.
– Mengganti tanaman yang tidak sehat atau tidak bertumbuh dengan baik.
– Menggantikan tanaman yang patah.
Dengan perawatan yang tepat, hasil panen yang para petani hasilkan juga akan lebih baik dan berkualitas.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"