KONTEKS.CO.ID – Hari Raya Idul Fitri, momen yang penuh kegembiraan bagi umat Muslim di seluruh dunia, merupakan penutup dari bulan suci Ramadan.
Sebelum Idul Fitri atau selama bulan Ramadan, umat Islam berpuasa, beribadah, dan merenungkan makna keagamaan yang mendalam.
Seiring berakhirnya Ramadan, tiba saatnya untuk merayakan kemenangan spiritual dengan berbagai tradisi, salah satunya adalah memakai baju baru saat Idul Fitri.
Pentingnya Memakai Baju Baru
Mengenakan baju baru saat Hari Raya Idul Fitri memiliki makna yang mendalam bagi umat Muslim.
Baju baru simbolis menggambarkan permulaan kehidupan yang lebih bersih, suci, serta menyambut kebahagiaan dan kemakmuran di tahun yang baru.
Tradisi ini telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan masih menjadi bagian penting dari perayaan Hari Raya hingga saat ini.
Hukum Memakai Baju Baru dalam Islam
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memakai pakaian terbaik pada Hari Raya Idul Fitri, sesuai dengan hadis yang menyatakan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya.” (HR. Imam Al-Hakim).
Namun, maksud dari “pakaian terbaik” dalam konteks ini, menurut pakar fikih mazhab Maliki, adalah baju baru, meskipun berwarna hitam.
Batasan dan Pertimbangan
Meskipun memakai baju baru sangat disunnahkan dalam Islam, hal ini tidak boleh menjadi fokus utama dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Lebih penting lagi, tujuan utama dari perayaan ini adalah memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Hubungan sesama manusia, serta meningkatkan kualitas hidup.
Islam juga mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam mengeluarkan biaya untuk kepentingan pribadi.
Sebelum memutuskan untuk membeli baju baru, sebaiknya dipertimbangkan kembali kemampuan finansial yang ada.
Memakai baju baru saat Idul Fitri adalah tradisi yang sangat dihargai dalam Islam. Karena simbolisme permulaan yang lebih baik dan kebahagiaan.
Namun, lebih dari sekadar memenuhi aspek materi. Penting bagi umat Muslim untuk merenungkan makna spiritual dari perayaan ini dan menjaga keseimbangan antara tradisi dan kewajiban agama.
Dengan demikian, Hari Raya Idul Fitri akan jadi momen yang lebih bermakna. Juga penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"