KONTEKS.CO.ID – Kue Keranjang, atau Nian Gao dalam bahasa Tionghoa, merupakan salah satu kuliner wajib setiap perayaan Tahun Baru Imlek. Di balik cita rasa manisnya yang lezat, kue ini membawa filosofi mendalam dan tradisi yang kaya akan makna dalam budaya Tionghoa.
Fakta Menarik Tentang Kue Keranjang
1. FilosofiÂ
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, kue keranjang tidak hanya menjadi hidangan untuk menyenangkan Dewa Tungku, tetapi juga menjadi simbol harapan dan keberuntungan.
Bentuknya yang bulat menggambarkan kesatuan dan keutuhan keluarga. Sementara rasanya yang manis melambangkan harapan akan tutur kata yang baik dan menyenangkan di tahun yang akan datang.
2. Tradisi dalam Perayaan Tahun Baru Imlek
Kue keranjang bukan sekadar camilan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam perayaan Tahun Baru Imlek.
Kue keranjang menjadi sesaji saat upacara sembahyang leluhur, selain itu kue ini juga merupakan santapan lezat bersama keluarga besar.
3. Proses Pembuatan yang PanjangÂ
Proses pembuatan kue keranjang terkenal rumit dan memakan waktu. Tepung untuk membuat kue keranjang membutuhkan waktu 10-12 hari untuk proses fermentasi. Setelah itu adonan kueakan dikukus selama 12 jam.
Kesabaran dan ketelatenan saat pembuatan kue keranjang menciptakan tekstur kenyal dan manis. Bahkan bisa bertahan hingga berbulan-bulan.
4. Simbol PersaudaraanÂ
Kue keranjang tidak hanya tentang cita rasa, tetapi juga melambangkan hubungan persaudaraan yang erat. Tradisi membagi-bagikan kue keranjang kepada kerabat dan menyantapnya bersama keluarga besar menjadi simbol persatuan dan kedekatan antar anggota keluarga.
5. Akulturasi Budaya
Meskipun kue keranjang memiliki akar budaya yang dalam di Tiongkok, kue ini juga telah mengalami akulturasi budaya di Indonesia.
Di sini, kue keranjang diolah kembali menjadi variasi camilan seperti kue goreng dengan isian kue keranjang atau campuran dengan bahan-bahan lokal lainnya.
6. Persembahan untuk Dewa DapurÂ
Selain menjadi hidangan yang disantap oleh manusia, kue keranjang juga merupakan persembahan untuk Dewa Dapur. Masyarakat Tionghoa percaya dengan mempersembahkan kue ini kepada Dewa Dapur, maka Dewa Dapur akan meloporkan hal-hal baik saat dia kembali ke surga
7. Legenda Kue Keranjang
Jaman dahulu, saat Perdana Menteri Wu Zixu memerintah, beliau sempat berpesan kepada rakyatnya agar warga tidak pernah memandang buruk atas segala sesuatu yang terjadi dunia.
Serta tidak menilai sesuatu dari penampilannya atau menghargai persaudaraan dan kesatuan dalam kehidupan. seperti kue keranjang.
Saat Wu Zixu meninggal, terjadi bencana kelaparan besar di Tiongkok. Warga kemudian membuat kue keranjang untuk menyelamatkan diri dari musibah tersebut.
Mereka membuat kue dari bahan-bahan yang sudah sang perdana menteri siapkan sebelum wafat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"