KONTEKS.CO.ID – Sebagian masyarakat Nepal masih mempercayai tradisi “Chhaupadi” yaitu tradisi Hindu kuno yang memaksa perempuan yang sedang menstruasi dan dalam masa nifas untuk keluar dari rumah.
Masyarakat Nepal masih melakukan tradisi Chhaupadi hingga saat ini. Masyarakat Nepal mempercayai bahwa perempuan yang sedang menstruasi dan nifas adalah tidak suci, kotor, dan membawa sial.
Chhaupadi: Mengasingkan Perempuan Menstruasi
Mengutip unggahan instagram @ctd.insider, tradisi Chhaupadi atau populer sebagai Chau Goth adalah mengasingkan perempuan yang sedang menstruasi selamat 4-7 hari ke sebuah gubuk berukuran 1 x 2 meter.
Perempuan yang sedang di masa nifas pun akan menjalani pengasingan serupa hingga tak lagi mengeluarkan darah.
Kondisi gubuk itu benar-benar terasa seperti pengasingan. Mereka harus tinggal dalam gubuk dengan penerangan yang cenderung gelap, dan kondisi lantai yang kotor.
Perempuan Nepal itu baru boleh keluar dari gubuk dan kembali lagi ke rumah ketika sudah tidak mengeluarkan darah.
Tak hanya itu, perempuan yang sedang dalam menstruasi tidak boleh makan-makanan bergizi seperti susu, daging, buah-buahan, dan sayuran.
Akibat keekstremannya, tidak mangeherankan apabila tradisi ini bisa memakan korban jiwa.
Parvati, wanita yang baru saja melahirkan menjadi korban tewas bersama bayinya di gubuk sempit pada 2019.
Kondisi seorang ibu yang baru melahirkan serta anak bayi baru lahir tidak memungkinkan mereka untuk bertahan di tengah musim dingin yang amat menusuk.
Baru setahun setelah meninggalnya Parvati beserta sang anak, praktek ini kemudian terdiskriminalisasi dengan sendirinya.*** (Penulis: Qur’aini Hamidea Suci – Jurnalis Magang)
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"