KONTEKS.CO.ID – Gaya hidup berkelanjutan menjadi bukan sekadar tren, tetapi sebuah gerakan global untuk merawat planet kita.
Konsep ini memiliki dasar-dasar yang kuat untuk memperbaiki aspek kehidupan guna memastikan keberlangsungan di masa depan.
Mari kita eksplorasi apa itu gaya hidup berkelanjutan, tujuannya, dan bagaimana kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Gaya Hidup Berkelanjutan?
Gaya hidup berkelanjutan adalah bentuk kesadaran diri untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam, baik secara individual maupun sosial.
Hal ini tercermin dalam produk yang tergunakan, perilaku sehari-hari, dan aktivitas yang terlakukan. Tujuannya memenuhi kebutuhan tanpa mengorbankan atau mengurangi sumber daya alam untuk generasi mendatang.
Singkatnya, gaya hidup tersebut mengedepankan keberlanjutan dan keberlanjutan lingkungan. Tantangan ini bukan hanya menjadi isu lokal, tetapi telah menjadi tantangan global yang memengaruhi seluruh populasi dunia.
Dikutip dari buku “LKPD: Gaya Hidup Berkelanjutan” oleh Eni Mufidah, terdapat berbagai cara untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan.
Namun, yang paling esensial adalah kemampuan untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam, emisi CO2, limbah, dan polusi. Sekaligus mendukung pembangunan sosial ekonomi.
Tujuan Gaya Hidup Berkelanjutan
Menurut Carbon Collective, tujuan utama gaya hidup ini adalah mencapai keadaan seimbang antara lingkungan dan manusia yang menggunakannya.
Dalam implementasinya, gaya hidup berkelanjutan memiliki tiga pilar utama: lingkungan, sosial, dan ekonomi.
- Lingkungan: Menciptakan keadaan di mana kita dapat menghasilkan energi terbarukan dan mengurangi limbah, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
- Sosial: Mendukung perkembangan masyarakat yang adil dan inklusif, menghargai hak asasi manusia, dan mempromosikan kesejahteraan sosial.
- Ekonomi: Menyusun sistem ekonomi yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan, distribusi yang adil, dan penggunaan sumber daya yang bijaksana.
Tiga prinsip inilah yang menjadi fondasi bagi tren gaya hidup ini. Dengan mencapai keseimbangan ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang berkelanjutan dari segi lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Cara Melakukan
Untuk berpartisipasi dalam gaya hidup tersebut, terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat terambil dalam kehidupan sehari-hari.
- Menggunakan Produk Daur Ulang: Mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai dan memilih produk yang dapat didaur ulang adalah langkah kecil namun signifikan. Pemilihan produk berkelanjutan membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan.
- Mengurangi Limbah: Prinsip dasar gaya hidup berkelanjutan adalah mengurangi limbah. Ini dapat dilakukan dengan menghindari penggunaan plastik sekali pakai, membatasi penggunaan sabun deterjen, mendaur ulang sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos, dan menghemat penggunaan energi.
- Naik Transportasi Umum: Memilih transportasi umum atau alternatif ramah lingkungan seperti berjalan kaki atau bersepeda membantu mengurangi emisi CO2 dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
- Konsumsi Lebih Sedikit Produk: Mengurangi konsumsi produk secara berlebihan adalah langkah penting. Hanya membeli produk yang benar-benar terbutuhkan membantu mengurangi dampak lingkungan dari produksi massa.
- Mengontrol Penggunaan Energi: Mengelola penggunaan energi, terutama dalam hal penggunaan perangkat pendingin atau AC, adalah langkah cerdas untuk mengurangi jejak karbon. Kontrol penggunaan energi sesuai kebutuhan membantu mengurangi boros dan mendukung keberlanjutan.
- Teknologi Ramah Lingkungan: Menerapkan teknologi ramah lingkungan seperti sepeda berkelanjutan, alat-alat rumah tangga yang efisien energi, dan teknologi hijau lainnya adalah langkah positif dalam mendukung gaya ini.
Gaya Hidup yang Ramah Lingkungan
Adaptasinya bukanlah sekadar kebutuhan, tetapi tanggung jawab bersama untuk melindungi Bumi.
Dengan langkah-langkah sederhana dan kesadaran pribadi, setiap individu dapat menjadi agen perubahan menuju masa depan yang lebih baik. Mari bersama-sama menjaga bumi kita agar tetap lestari bagi generasi mendatang. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"