KONTEKS.CO.ID – Rasa kesepian bisa muncul saat teman-temanmu berfokus pada keluarga kecil mereka, meninggalkanmu dalam keadaan sulit untuk hangout atau curhat seperti dulu.
Tetapi, ada cara untuk menjaga keseimbangan dan mengurangi perasaan sepi setelah teman-teman menikah. Inilah lima tips yang bisa membantu.
1. Ubah Perspektif dan Fokus pada Hal Positif
Mengubah sudut pandang membantu menghadapi perasaan sepi. Sementara teman-temanmu sibuk, manfaatkan waktu ini untuk fokus pada perkembangan diri.
Dokter Leela dari Psych Central menyarankan untuk membayangkan hal-hal positif dan progres dalam diri. Lakukan aktivitas yang kamu sukai dan pencapaian kecil yang membuatmu senang.
2. Journal Rasa Syukur Harian
Fokus pada diri sendiri dapat dilakukan dengan menulis jurnal rasa syukur setiap hari.
Penelitian menyebutkan bahwa ini dapat mengurangi kesepian dan meningkatkan kesehatan mental.
Tuliskan momen-momen kecil yang membuatmu bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.
3. Batasi Interaksi yang Tidak Penting
Berada di keramaian tidak selalu menghilangkan kesepian, malah bisa memperdalamnya.
Lebih baik membatasi hubungan dengan orang-orang yang tidak mendukungmu dan menghindari informasi yang tidak relevan.
Terlalu banyak informasi atau pembicaraan negatif dapat memperburuk rasa kesepian.
4. Miliki Hewan Peliharaan
Punya hewan peliharaan dapat membantu mengurangi kesepian. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar pemilik hewan peliharaan merasa mereka mengurangi stres.
Hewan peliharaan bisa menjadi teman yang baik dan menawarkan persahabatan yang berharga.
5. Jeda dari Media Sosial
Media sosial, meskipun menghibur, dapat meningkatkan rasa kesepian.
Saat merasa sendiri, konten romantis orang lain di media sosial dapat memperburuk perasaan sepi
Istirahatlah sejenak dari media sosial dan manfaatkan waktu untuk kegiatan yang menyenangkan.
Rasa kesepian wajar terjadi, terutama saat perubahan fase kehidupan teman-temanmu.
Tetapi dengan langkah-langkah di atas, kamu bisa mengurangi dampaknya dan menjaga keseimbangan emosionalmu. Ingatlah, hidup selalu dinamis, dan saat dewasa, perubahan adalah hal yang wajar.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"