KONTEKS.CO.ID – Sebuah studi yang terbit dalam The Journals of Gerontology tahun ini menemukan bahwa konsumsi daging olahan, minyak, dan margarin ultraproses berhubungan dengan penurunan kognitif pada orang dewasa yang menderita diabetes tipe 2.
Studi lain yang terpublikasi dalam jurnal Nutrition menemukan bahwa makanan ultraproses dapat berdampak negatif pada mikrobiota usus. Ini dapat mendorong perkembangan penyakit neurodegeneratif.
Dampak Buruk Makanan Ultraproses
Sayangnya, otak bukan satu-satunya bagian tubuh yang terpengaruh oleh makanan ultraproses.
Studi ilmiah mengungkapkan bagaimana dampak asupan kalori tinggi dari makanan ultraproses dapat menyebabkan melemahnya pegangan tangan.
Serta, kekuatan otot, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, penyakit jantung, penyakit serebrovaskular, diabetes tipe 2, dan risiko kematian secara keseluruhan.
Pentingnya Batasan
Sebagai langkah awal dalam menjaga kesehatan, penting untuk membatasi makanan ultraproses agar tidak melebihi 20% dari total asupan kalorimu.
Sebagai contoh, jika asupan kalorimu sekitar 2.000 kalori per hari, maka tidak lebih dari 400 kalori per hari sebaiknya berasal dari makanan ultraproses. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan otakmu dan mencegah berbagai penyakit terkait.
Tips agar Otak Sehat: Konsumsi Ini
Selain membatasi konsumsi makanan ultraproses, kamu dapat memilih makanan yang lebih sehat, seperti sayuran, buah-buahan segar, biji-bijian utuh, dan sumber protein berkualitas.
Hindari makanan yang terkemas dengan tambahan gula, garam, lemak trans, dan bahan pengawet kimia. Dengan mengadopsi pola makan seimbang dan menghindari makanan ultraproses, kamu dapat menjaga kesehatan otak dan tubuhmu dengan lebih baik.
Oleh karena itu, kesadaran akan dampak makanan terhadap kesehatan adalah langkah pertama menuju hidup yang lebih sehat dan berenergi.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"