KONTEKS.CO.ID – Cahaya biru dari perangkat elektronik dapat memiliki dampak yang tidak diharapkan pada kesehatan kulitmu. Menurut penelitian terbaru, paparan cahaya biru dapat merusak kulitmu, meskipun penelitian ini masih dalam tahap awal.
Efek Buruk Cahaya Biru
Dokter kulit, Dr. Rebecca Marcus, menjelaskan bahwa cahaya biru dapat menembus kulit dengan dalam dan diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan seiring waktu. Ini termasuk kerusakan kolagen dan elastin, yang menjaga kulitmu tetap muda.
Penelitian lain menunjukkan bahwa cahaya biru juga dapat menjadi penyebab potensial penuaan kulit, memicu masalah pigmentasi dan memperparah kondisi kulit sulit diobati seperti melasma.
Paparan berkepanjangan juga dapat melemahkan penghalang kulitmu, menyebabkan sensitivitas kulit, kering, kemerahan, dan jerawat.
Perlindungan Kulit dari Efek Buruk
Untuk melindungi kulitmu dari efek buruk cahaya biru, kamu dapat menggunakan sunscreen sebagai pertahanan pertama.
Pastikan sunscreen yang kamu pilih adalah fisik dan mengandung zinc oksida serta iron oksida. Ini akan membantu melindungi kulitmu dari berbagai spektrum cahaya, termasuk cahaya biru.
Penting juga untuk mengenakan sunscreen setiap hari, bahkan jika kamu berada di dalam ruangan, karena cahaya biru dari layar perangkat elektronik juga dapat merusak kulit.
Penggunaan Produk Perawatan Kulit
Selain sunscreen, kamu dapat mencari produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan seperti vitamin C. Antioksidan membantu melindungi kulitmu dari stres oksidatif dengan menetralisir radikal bebas.
Vitamin C juga membantu mencegah hiperpigmentasi. Niacinamide, bentuk vitamin B-3, juga dapat menjadi pilihan baik, karena memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat mendukung kesehatan kulit.
Meskipun paparan cahaya biru dapat merusak kulitmu, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri.
Selalu gunakan sunscreen dan produk perawatan kulit yang sesuai untuk menjaga kulitmu tetap sehat, terlepas dari paparan cahaya biru yang mungkin kamu alami sehari-hari.***
Sumber: TheHealthy
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"