KONTEKS.CO.ID – Jerawat yang muncul di kulit bisa meradang atau tidak meradang. Jerawat meradang lebih parah, dan bisa menyebabkan kemerahan, bengkak, dan rasa tidak nyaman.
Jenis jerawat ini terjadi lebih dalam di dalam kulit daripada jenis yang tidak meradang, dan bisa menyebabkan nyeri dan jaringan parut permanen. Karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi jerawat meradang.
Apa Penyebab Jerawat Meradang?
Semua jenis jerawat terjadi akibat pori-pori tersumbat oleh sebum (minyak yang tubuh hasilkan), sel kulit mati, dan bakteri.
Namun, pada kasus ini, minyak dan sel-sel kulit terus menumpuk, membuat pori-pori tidak bisa mendapatkan oksigen.
Hal ini pun menciptakan ‘rumah’ yang baik bagi bakteri Propionibacterium acnes (p. acnes) untuk berkembang.
Bakteri, minyak, dan sel kulit mati semakin menembus dinding pori di bawah permukaan kulit. Sistem kekebalan tubuh pun merespons, memerangi bakteri, yang menyebabkan peradangan.
Peradangan bisa menyebabkan kemerahan, bengkak, iritasi, nyeri, dan gatal, serta noda. Jenis jerawat ini mungkin muncul sebagai jerawat merah atau bengkak, nodul, atau kista.
Berbagai Cara Mengatasi Jerawat Meradang
Jerawat meradang bisa menyebar dan akhirnya menimbulkan bekas luka. Jadi, semakin cepat kamu mengobatinya, semakin baik.
Tergantung pada jenis jerawat yang kamu miliki, dokter kulit mungkin menyarankan untuk memulai perawatan dengan obat jerawat bebas sebelum beralih ke perawatan resep yang lebih kuat.
Bicarakan lah dengan dokter kulit mengenai pilihan yang paling baik untuk mengobati jerawat yang kamu alami. Ingat bahwa membutuhkan waktu beberapa minggu agar pengobatan bisa memberikan efek optimal.
Berikut berbagai cara mengatasi jerawat meradang:
1. Obat jerawat bebas
Ada banyak obat jerawat yang bisa kamu dapatkan tanpa resep di apotek yang bisa mengobati jerawat meradang.
Namun, pastikan kamu menemukan tiga bahan utama ini dalam produk yang kamu pilih:
-
Benzoil peroksida
Kandungan ini bekerja dengan membunuh P. acnes yang mungkin terperangkap di pori-pori kamu, dan mengurangi peradangan.
Namun, benzoil peroksida bisa membuat kulit kamu kering, jadi sebaiknya gunakan hanya pada bintik jerawat.
-
Asam salisilat
Bahan ini memiliki efek pengelupasan dan bisa menghilangkan sel kulit mati dari dalam pori-pori kamu.
Asam salisilat juga bisa membantu memecah lesi jerawat yang meradang sekaligus mencegahnya kembali.
Kamu bisa menggunakannya di seluruh kulit, tetapi pastikan untuk menggunakan pelembap setelahnya. Sebab, asam salisilat bisa menyebabkan kulit kering seiring waktu.
-
Sulfur
Kamu akan menemukan bahan ini di banyak produk perawatan jerawat, tetapi sulfur sebenarnya paling cocok untuk jerawat ringan dan tidak meradang.
Meskipun tidak akan memperburuk jerawat yang meradang, mungkin tidak banyak yang bisa bahan ini lakukan untuk mengobatinya.
2. Obat-obatan resep
Tergantung pada gejala jerawat kamu, dokter kulit mungkin akan merekomendasikan satu atau kombinasi obat resep atau krim topikal ini sebagai cara mengatasi jerawat meradang:
-
Retinoid topikal
Retinoid adalah turunan vitamin A yang kuat yang bisa mengangkat sel kulit mati.
Meskipun kamu mungkin menemukannya di beberapa produk anti-aging, obat resep dengan kandungan ini paling efektif untuk jerawat yang meradang.
Selain kemerahan dan pengelupasan awal, retinoid juga bisa membuat kulit kamu lebih sensitif terhadap sinar UV. Jadi pastikan untuk memakai tabir surya saat menggunakannya ya.
-
Isotretinoin
Berasal dari vitamin A, obat oral ini adalah salah satu perawatan paling ampuh yang bisa dokter resepkan untuk masalah kulit ini.
Namun, isotretinoin bisa menyebabkan berbagai efek samping, jadi biasanya penggunaannya hanya untuk kasus yang parah.
Misalnya, jerawat kistik yang meradang, yang tidak merespons retinoid.
-
Antibiotik oral
Jika dokter kulit mencurigai P. acnes menyebabkan jerawat kamu, mereka mungkin meresepkan antibiotik.
Konsumsi antibiotik oral hanya sementara untuk mengendalikan bakteri, biasanya dalam kasus jerawat kistik yang meluas.
-
Antibiotik topikal
Tidak seperti versi oral yang hanya kamu konsumsi dalam waktu singkat, antibiotik topikal bisa kamu gunakan dua kali sehari hingga dua bulan.
Namun, mereka tidak sekuat antibiotik oral, jadi paling baik untuk jenis jerawat meradang yang tidak terlalu parah, seperti nodul, pustula, atau papula.
-
Perawatan hormon
Beberapa kasus jerawat terjadi akibat ketidakseimbangan hormon.
Dalam kasus ini, dokter kulit mungkin akan meresepkan obat penurun hormon, seperti pil KB dan Spironolactone, yaitu obat anti-androgen.
3. Perawatan rumahan
Perawatan jerawat dengan obat-obatan di atas juga perlu kamu lakukan bersamaan dengan perawatan kulit yang baik.
Berikut perawatan rumahan yang membantu pemulihan masalah kulit tersebut:
- Hindari memencet jerawat, karena bisa meningkatkan peradangan dan menyebabkannya menyebar.
- Cuci muka tiap pagi dan malam hari dengan pembersih berbasis gel yang lembut.
- Mandi segera setelah berolahraga.
- Kenakan pelembab atau alas bedak berbahan dasar tabir surya setiap hari. Hal ini bisa melindungi kulit kamu yang sensitif akibat penggunaan retinoid dari sinar matahari.
- Bila ingin memakai makeup, carilah yang bebas minyak dan nonkomedogenik yang tidak akan menyumbat pori-pori atau memperparah jerawat.
4. Tindakan medis
Jerawat meradang terkadang tidak merespon obat-obatan dengan baik. Bila masalah kulit tersebut tidak kunjung membaik, cobalah temui dokter kulit.
Ahli medis tersebut mungkin bisa merekomendasikan cara mengatasi jerawat meradang dengan salah satu dari tindakan medis ini:
- Operasi jerawat, yang menggunakan jarum dan pisau bedah kecil untuk mengeluarkan komedo atau milia (kista kecil).
- Injeksi kortison ke dalam noda.
- Terapi cahaya, yang menggunakan cahaya untuk membunuh bakteri.
Itulah cara mengatasi jerawat meradang. Bila kamu mengalami masalah kulit tersebut, Kamu bisa hubungi dokter spesialis kulit.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"