KONTEKS.CO.ID – Vitamin B2 atau riboflavin adalah salah satu dari delapan vitamin B yang penting. Semua vitamin B membantu tubuh mengubah makanan (karbohidrat) menjadi bahan bakar (glukosa) yang digunakan untuk menghasilkan energi.
Vitamin B2 tidak hanya bisa meningkatkan energi, tapi juga bermanfaat untuk berbagai fungsi dalam tubuh.
Mulai dari menjaga kesehatan sel darah, mengatur metabolisme, melindungi kesehatan kulit dan mata, dan masih banyak lagi. Kekurangan nutrisi ini bisa menyebabkan banyak dampak buruk bagi tubuh.
Ciri-Ciri Kekurangan Vitamin B2 atau Riboflavin
Vitamin B2 berperan penting dalam menyerap nutrisi lain, memecah komponen makanan, dan menjaga kesehatan jaringan.
Nutrisi ini juga merupakan antioksidan kuat yang bisa melindungi tubuh kamu dari kerusakan akibat radikal bebas, yang bertanggung jawab atas banyak masalah kesehatan terkait usia.
Vitamin B2 atau riboflavin adalah vitamin yang larut dalam air dan bergerak melalui tubuh melalui aliran darah. Kelebihan nutrisi ini akan keluar dari tubuh melalui urine.
Karena tubuh tidak bisa menjaga vitamin B2, kamu perlu mendapatkan vitamin ini setiap hari.
Riboflavin terdapat dalam makanan tertentu, yaitu bayam, daging, telur, almond, dan masih banyak lagi.
Bila kamu kekurangan nutrisi ini, ada sejumlah gejala yang bisa terjadi, yaitu:
- Kelelahan dan kelemahan.
- Bibir pecah-pecah atau timbul luka.
- Bercak merah bersisik di kulit.
- Rambut rontok.
- Pembengkakan pembuluh darah di mata.
- Radang lidah.
- Insomnia.
- Gemetaran.
- Sensitivitas terhadap cahaya.
Penyebab Kekurangan Riboflavin
Riboflavin bisa kamu temukan secara luas di banyak makanan, jadi kekurangan nutrisi tersebut sebenarnya jarang terjadi.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kekurangan vitamin B2:
- Asupan vitamin B2 yang tidak cukup.
- Adanya gangguan malabsorpsi yang mencegah penyerapannya.
- Mengidap kondisi kronis, seperti penyakit hati dan diare berulang.
- Mengidap alkoholisme kronis.
- Menjalani dialisis atau cuci darah.
- Konsumsi barbiturat jangka panjang.
Kemudian, ada dua jenis kekurangan vitamin B2, kekurangan primer dan sekunder. Kekurangan primer adalah defisiensi nutrisi yang terjadi akibat pola makan yang kurang vitamin B2.
Sedangkan kekurangan sekunder terjadi ketika usus tidak bisa menyerap nutrisi tersebut, tidak bisa menggunakannya, atau vitamin diekskresikan dengan cepat.
Ada beberapa kelompok orang yang rentan terhadap defisiensi riboflavin, yaitu:
- Wanita hamil dan menyusui.
- Bayi dan anak-anak.
- Orang tua yang berusia di atas 65 tahun.
- Atlet.
- Orang dengan defisiensi transporter riboflavin.
Nah itu dia beberapa tanda ketika kamu mengalami kekurangan Vitamin B2 dalam tubuh. Rutin konsumsi makanan seperti kedelai.biji-bijian utuh,jamur dan lainnya. Semoga bermanfaat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"