KONTEKS.CO.ID — Love scamming harus kaum Hawa dan Adam waspadai. Cinta adalah perasaan universal yang dapat membuat seseorang merasa bahagia, sayangnya ada orang yang memanfaatkannya untuk menipu.
Love scamming atau penipuan berkedok cinta adalah taktik penipuan. Praktik memanfaatkan perasaan seseorang dengan berpura-pura jatuh cinta, tapi motif utamanya hanya untuk mencuri uang atau informasi pribadi mereka.
Lebih sering daripada tidak, tindak pidana ini banyak menargetkan perempuan. Dalam artikel ini, kami akan membahas fenomena ini lebih lanjut.
Apa Itu Love Scamming?
Love scamming adalah bentuk penipuan yang melibatkan seseorang yang berpura-pura mencintai atau tertarik kepada targetnya. Mereka seringkali menggunakan identitas palsu atau mencuri identitas orang lain untuk menciptakan kedekatan emosional dengan korban.
Setelah korban merasa “terikat” dengan penipu ini, biasanya setelah beberapa waktu, penipu akan mulai meminta uang. Mereka juga bisa menggali informasi pribadi dengan berbagai alasan, seperti masalah keuangan atau kebutuhan darurat.
Mengapa Perempuan Rentan Terhadap Love Scamming?
Ada beberapa alasan mengapa perempuan sering menjadi sasaran cinta tak biasa ini:
- Empati dan Kerentanan Emosional: Beberapa penipu menggunakan kisah sedih atau situasi yang membuat simpati untuk memancing perasaan empati perempuan. Mereka kemudian memanfaatkan emosi ini untuk mencuri uang atau informasi pribadi.
- Harapan akan Cinta: Penipu seringkali memanfaatkan keinginan perempuan untuk menemukan cinta sejati. Mereka menciptakan kedekatan palsu dan membuat korban merasa bahwa mereka telah menemukan pasangan hidup mereka.
- Kekurangan Keamanan Online: Beberapa perempuan mungkin kurang berpengalaman dalam menjaga keamanan online mereka, sehingga menjadi lebih mudah dijadikan sasaran oleh penipu.
Bagaimana Melindungi Diri dari Love Scamming?
Untuk melindungi diri dari love scamming, ada beberapa tindakan yang dapat Anda ambil:
- Waspadai Tanda-tanda: Jika seseorang terlalu cepat jatuh cinta atau meminta uang dalam waktu singkat, jadilah skeptis. Pertimbangkan untuk menghentikan komunikasi dengan mereka.
- Verifikasi Identitas: Lakukan pengecekan dasar terhadap identitas orang yang Anda kenal online. Pastikan foto dan informasi yang mereka berikan konsisten.
- Jangan Bagikan Informasi Pribadi: Tidak ada alasan bagi seseorang yang baru Anda kenal untuk meminta informasi pribadi seperti nomor identitas atau rekening bank.
- Laporkan Penipuan: Jika Anda menduga menjadi korban , laporkan insiden tersebut kepada pihak berwenang dan platform tempat Anda berkomunikasi dengan penipu tersebut.
Love scamming adalah kejahatan serius yang dapat mengakibatkan kerugian finansial dan emosional yang besar.
Penting untuk tetap berhati-hati dan skeptis saat berkenalan dengan orang baru secara online dan selalu melindungi informasi pribadi Anda.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"