KONTEKS.CO.ID – Saat hawa dingin mulai membelai kulit, kebanyakan dari kita mencari jaket tebal, selimut, atau minuman panas untuk merasa nyaman.
Namun, bagi beberapa orang, udara dingin bukanlah sekadar kejutan menyenangkan. Melainkan pemicu bagi masalah alergi dingin yang terkenal sebagai alergi dingin atau urtikaria.
Simak di sini penjelasan tentang apa itu alergi dingin, jenis, gejala yang terkait, penyebabnya, serta cara mengatasi dan mencegahnya.
Alergi Dingin: Apa Itu Urtikaria Dingin?
Urtikaria atau alergi dingin adalah kondisi alergi yang membuat kulit seseorang meradang dan gatal setelah terpapar udara dingin.
Ini bukan sekadar merinding kedinginan, tetapi ini adalah reaksi tubuh yang berlebihan terhadap suhu rendah.
Anda perlu tahu gejalanya dapat sangat bervariasi, mulai dari ringan hingga parah, dan dalam beberapa kasus, dapat berujung fatal.
Gejala Urtikaria
1. Ruam dan Gatal-gatal: Ini adalah tanda utama urtikaria, kulit akan meradang, muncul benjolan merah, dan terasa gatal.
2. Pucat atau Kemerahan: Kulit bisa berubah menjadi pucat atau merah tergantung pada tingkat reaksi alergi.
3. Tekanan Darah Turun: Pada beberapa kasus yang ekstrem, terutama ketika berenang di air dingin, tekanan darah bisa turun secara drastis. Hal ini bisa mengakibatkan kehilangan kesadaran.
Penyebab Urtikaria
Salah satu penyebab daru urtikaria adalah pelepasan histamin dan zat kimia dalam aliran darah yang dipicu oleh paparan udara dingin.
Beberapa situasi yang dapat memicu reaksi urtikaria tersebut meliputi:
1. Makan atau Minum yang Dingin: Bahkan mengonsumsi makanan atau minuman dingin bisa menjadi pemicu.
2. Kontak dengan Es: Menempatkan es langsung ke kulit atau memegangnya dapat memicu reaksi alergi.
3. Aktivitas di Udara Dingin: Berenang, berendam di air dingin, atau hanya berjalan di luar ruangan saat cuaca dingin juga bisa memicu gejala.
Jenis-jenis Urtikaria
Terdapat tiga jenis urtikaria dingin yang paling umum:
1. Esensial
Jenis ini terjadi pada individu tanpa riwayat keluarga yang mengidapnya. Gejalanya muncul beberapa menit setelah terpapar dingin dan biasanya mereda dalam satu atau dua jam.
2. Familial atau Herediter
Jenis ini memiliki komponen genetik dan cenderung muncul lebih lambat, yaitu 30 menit hingga 48 jam setelah paparan. Gejala bisa bertahan selama satu hingga dua hari.
3. Autoimun
Pada jenis ini, tubuh melepaskan histamin sebagai respons terhadap dingin, tetapi alasan pasti pelepasan histamin belum sepenuhnya dipahami.
Cara Mengelola dan Mencegah Urtikaria
Penting untuk mencari bantuan medis jika Anda mengalami gejala urtikaria dingin. Dokter dapat membantu mendiagnosis dan meresepkan pengobatan yang sesuai.
Selain itu, beberapa langkah pencegahan dapat membantu menghindari gejala urtikaria, seperti:
1 Hindari Paparan Dingin Berlebihan: Selalu berpakaian hangat saat cuaca dingin dan hindari berenang di air yang terlalu dingin.
2. Hindari Makanan atau Minuman Dingin: Jika Anda rentan terhadap urtikaria, pertimbangkan untuk menghindari makanan atau minuman yang sangat dingin.
3. Konsultasikan dengan Dokter Alergi: Jika Anda memiliki riwayat urtikaria dingin dalam keluarga, berkonsultasilah dengan dokter alergi untuk pemantauan dan saran lebih lanjut.
Dalam banyak kasus, alergi dingin dapat Anda kelola dengan baik, dan gejalanya dapat mereda seiring waktu.
Namun, penting untuk selalu waspada terhadap reaksi alergi tubuh kita terhadap lingkungan sekitar, terutama ketika suhu turun drastis.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"