KONTEKS.CO.ID – Mengenal ciri HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV adalah penyakit menular yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh, menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Ketika tidak Anda obati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tubuh menjadi sangat lemah.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri HIV pada tahap awal agar dapat segera melakukan penanganan yang tepat.
Pada tahap awal infeksi HIV, ada beberapa tanda dan gejala yang dapat Anda kenali, simak berikut ini selengkapnya!
Mengenal Ciri HIV Sejak Dini
1. Demam Tinggi
Pada fase awal infeksi Human Immunodeficiency Virus, yang sering kita sebut sebagai Acute Retroviral Syndrome (ARS). Gejala utama yang muncul adalah demam tinggi dengan suhu tubuh mencapai lebih dari 38 derajat Celsius.
Demam ini biasanya beserta dengan sakit tenggorokan dan rasa lelah yang berlebihan.
Meskipun gejala ini mirip dengan gejala flu biasa, demam yang tidak kunjung reda harus Anda waspadai dan memicu kecurigaan terhadap infeksi HIV.
2. Mengenal Ciri HIV: Kelelahan Kronis
Gejala selanjutnya ada kelelahan kronis yang merupakan salah satu ciri-ciri Human Immunodeficiency Virus pada tahap awal.
Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh merespons peradangan yang timbul akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus.
Kelelahan ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan sering kali disamakan dengan perasaan tidak enak badan atau gejala radang tenggorokan yang penyebabnya penyakit influenza.
Tak hanya itu, kelelahan yang berlarut-larut dan tidak kunjung membaik harus menjadi perhatian serius.
3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Ciri-ciri selanjutnya yaitu pembengkakan pada kelenjar getah bening juga merupakan tanda umum pada tahap awal infeksi HIV. Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membantu tubuh melawan infeksi.
Ketika virus HIV masuk ke dalam tubuh, kelenjar getah bening dapat membengkak sebagai respons terhadap infeksi. Pembengkakan ini sering terjadi pada lebih dari satu lokasi dalam tubuh dan dapat berlangsung selama lebih dari tiga bulan.
Kelenjar getah bening yang membengkak adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang berjuang melawan infeksi.
Penting untuk Anda ingat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi HIV akan mengalami gejala pada tahap awal seperti di atas.
Beberapa orang mungkin tidak merasakan apa-apa atau menganggap gejala awal ini hanya sebagai gejala dari flu biasa.
Oleh karena itu, pemeriksaan rutin dan uji sangat penting, terutama jika seseorang memiliki faktor risiko tertentu. Misalnya seperti memiliki hubungan seksual tanpa perlindungan dengan pasangan yang tidak kita ketahui status HIV-nya. Selain itu, bisa juga dengan berbagi jarum suntik dengan orang lain.
Deteksi dini infeksi HIV sangat penting karena dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan mengurangi risiko penularan virus kepada orang lain.
Ketika terdeteksi dan terobati pada tahap awal, pengobatan dapat menghambat perkembangan virus dan menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat.
Dalam kasus ini, pengetahuan adalah kekuatan. Semakin cepat seseorang mengetahui status HIV mereka, semakin baik peluang untuk hidup sehat dan mencegah penularan kepada orang lain.
Jadi, jangan ragu untuk melakukan uji HIV dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki keraguan atau khawatir terkena penyakit ini.
Deteksi dini adalah langkah pertama yang penting menuju perawatan yang tepat dan kehidupan yang lebih baik.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"