KONTEKS.CO.ID – Louis Vuitton adalah pendiri dan pencipta brand termahal dan ikonik di dunia. Namun, bukan keturunannya yang menjadi pemilik LV. Cicit Louis Vuitton, Benoit, ‘hanya’ menjadi Direktur Seni, Budaya, dan Warisan di LV.
Generasi ke-6 Louis Vuitton
Benoit-Louis Vuitton adalah generasi ke-6 Louis Vuitton, sang pencipta dan pemilik LV.
Pria yang kini berusia 47 tahun itu bekerja sebagai Direktur perusahaan Seni, Budaya dan Patrimoni di Louis Vuitton.
Benoit-Louis Vuitton bertugas mengelola Asnieres Family House di Paris yang merupakan rumah mewah milik sang kakek serta galeri dan konten pameran perusahaan.
Selain itu, dia mewakili serta mewujudkan warisan dan nilai-nilai perusahaan juga menangani hubungan klien untuk pelanggan kelas atas.
Merawat Rumah Mewah Milik Louis Vuitton
Mengutip dari laman Channel News Asia, Benoit mengaku sangat suka tinggal di Asnieres Family House. Sejak lahir hingga berusia 7 tahun, dia dan keluarganya menetap di rumah mewah yang berada di Paris itu.
Louis Vuitton mendirikan Atelier Asnieres setelah dia membangun maison di Paris pada 1854.
“Itu karena ia (kakek) membutuhkan ruang yang lebih besar untuk membuat koper tradisionalnya. Dekorasi ruang makan pun sangat sederhana, ada pajangan kecil koper pernikahan. Gaston, cucu Louis Vuitton yang mengumpulkannya,” kata Benoit.
Rumah tersebut menyimpan banyak koper peninggalan sang kakek.
Koper-koper ini berasal dari Timur Tengah dengan motif seperti sejoli, yang mewakili cinta dan kekayaan kehidupan keluarga.
“Gaston adalah kolektor yang menggilai segala sesuatu dan apapun, karena dirinya, kami mulai mengumpulkan arsip, dengan lebih dari 100.000 dokumen dan 20.000 objek, tidak hanya dari kakek kami Louis Vuitton saja,” jelas Benoit.
Sedangkan ruang tamu di rumah itu bergaya tahun 1900 dan merupakan interior yang merupakan karya George, putra Louis Vuitton.
“Ini Art Nouveau yang tampak bergaya dan lebih kaya dalam hal dekorasi, dengan aksen di langit-langit, lukisan, jendela kaca patri, perapian keramik hijau dengan motif bunga, patung perunggu LV, dan salah satu koper LV sebelumnya di kanvas bergaris sebagai meja kopi,” papar Benoit.
Menikmati Hidup
Benoit takjub dengan perkembangan bisnis sang kakek yang kini menjadi milik Bernard Arnault. Dia pun bahagia masih menjadi bagian dari perusahaan LV.
Meskipun sebelumnya, Benoit meniti kariernya di perusahaan lain.
“Saya adalah manajer jam tangan dan perhiasan di sebuah toko di New York dari 2003 hingga 2005. Lalu dari 2005 hingga 2015, saya menjadi Kepala Produk untuk Watches,” ceritanya.
“Kemudian Kepala Pengembangan Komersial Pembuatan jam tangan berkualitas tinggi, saya juga terlibat dalam pengembangan komersial High Jewellery,” imbuh Benoit.
Selanjutnya dari 2015 hingga 2019, ia menjabat sebagai Direktur Canadian Toronto Maison.
“Kemudian dari 2019 hingga 2020, saya menjadi Direktur Pengalaman Pelanggan untuk Louis Vuitton Atelier. Tahun ini, saya menjadi Direktur Perusahaan, Seni, Budaya, dan Warisan LV,” tegas Benoit.
Penggemar Jam Tangan
Benoit pun mengakui bahwa dirinya seorang penggemar jam tangan, namun ia tidak mengetahui berapa banyak jumlah jam tangan yang telah ia miliki saat ini.
Menurutnya, bagi kaum laki-laki, jam tangan dianggap sebagai permata yang tidak aneh saat dipakai. Sehingga ia pun merasa ketagihan untuk terus mengumpulkan aksesoris ini.
Hobi mengumpulkan jam tangan inilah yang akhirnya memberikannya ide untuk memasukkan aksesoris ini sebagai salah satu produk dalam kelanjutan kerajaan bisnis kakeknya.
“Sebelum saya mulai bekerja untuk bisnis keluarga, ayah saya meledek dan mengatakan bahwa setiap generasi harus membawa sesuatu yang baru ke bisnis ini. Saya bilang saya akan memperkenalkan jam tangan dan perhiasan kepada Louis Vuitton,” kata Benoit.
Ia pun mengaku bangga telah menjadi bagian dari kerajaan bisnis mode kakeknya itu dan bertemu serta bekerja sama dengan banyak tokoh besar di dunia mode.
“Apa yang kami lakukan dalam 15 hingga 20 tahun terakhir, bisnis telah berkembang, dan saya bangga menjadi bagian dari itu. Saya beruntung bisa bekerja dengan master pembuat jam kami Michel Navas dan Enrico Barbasini, yang masih bekerja di Jenewa di La Fabrique du Temps Louis Vuitton,” tegas Benoit.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"