KONTEKS.CO.ID – Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak.
Namun, terkadang ada kondisi lain yang memiliki gejala mirip dengan stroke dan dapat menyebabkan kekhawatiran yang berlebihan.
Penting untuk mengenali kondisi-kondisi ini agar tidak salah mengidentifikasi dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Berikut adalah beberapa kondisi yang sering dikira stroke dan perbedaannya:
1. Migrain dengan Gejala Neurologis (Migrain Aura)
Migrain dengan aura adalah jenis migrain yang menyebabkan gejala neurologis sebelum atau selama serangan migrain.
Gejala ini bisa meliputi gangguan penglihatan, mati rasa atau kesemutan pada wajah atau tubuh, dan kesulitan berbicara.
Meskipun gejala ini serupa dengan stroke, migrain dengan aura tidak menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan biasanya berlangsung selama beberapa menit hingga satu jam.
2. Hipoglikemia (Gula Darah Rendah)
Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah menjadi sangat rendah. Gejala hipoglikemia termasuk pusing, kebingungan, bicara tidak jelas, dan lemah.
Beberapa gejala ini mirip dengan stroke, tetapi hipoglikemia biasanya dapat diatasi dengan cepat dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula.
3. Serangan Panik
Serangan panik adalah kondisi kecemasan yang parah dan tiba-tiba, menyebabkan gejala fisik seperti detak jantung cepat, sesak napas, dan perasaan kehilangan kendali.
Beberapa gejala serangan panik seperti kesemutan, kesulitan bicara, atau kelemahan pada satu sisi tubuh bisa mirip dengan gejala stroke, tetapi serangan panik tidak menyebabkan kerusakan otak permanen dan biasanya berlangsung singkat.
4. Komplikasi dari Sakit Kepala Cluster
Sakit kepala cluster adalah jenis sakit kepala yang menyebabkan nyeri intens di sekitar satu mata atau sisi kepala.
Kadang-kadang, sakit kepala cluster dapat menyebabkan gejala seperti mata merah, pembengkakan mata, dan hidung tersumbat, yang bisa saja disalahartikan sebagai gejala stroke.
5. Vertigo
Vertigo adalah kondisi yang menyebabkan rasa pusing berputar-putar dan ketidakseimbangan.
Gejala ini bisa membuat seseorang merasa seperti dunia berputar, dan pada kasus yang parah, bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berjalan.
Vertigo bisa disebabkan oleh masalah di dalam telinga dalam (sistem vestibular) dan bukan stroke.
Penting untuk diingat bahwa jika mengalami gejala yang mirip dengan stroke, segera cari pertolongan medis.
Pengobatan yang cepat untuk stroke sangat penting untuk mencegah kerusakan otak yang lebih lanjut.
Jika mengalami gejala lain yang tidak biasa atau memperhatikan perubahan dalam kesehatan, konsultasikan dengan profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Perbedaan antara stroke dan kondisi-kondisi di atas bisa diidentifikasi dengan pemeriksaan medis yang cermat dan diagosis yang akurat.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"