KONTEKS.CO.ID – Inner child merupakan hasil dari berbagai peristiwa di masa kecil yang membentuk kepribadian seseorang saat ini. Baik itu peristiwa baik maupun buruk, inner child dapat terpengaruh olehnya.
Namun, tidak sedikit orang bisa menyadari bahwa inner child mereka terluka akibat peristiwa di masa kecil yang buruk.
Sulitnya menyadari hal ini karena anggapan bahwa peristiwa buruk di masa kecil adalah hal yang normal, sehingga rasa sakit yang timbul terkubur dalam-dalam.
Namun, hal tersebut seringkali muncul dalam bentuk tindakan atau perilaku yang mengganggu kehidupan di masa dewasa bahkan terkubur dalam alam bawah sadar.
Untuk memulihkan inner child yang terluka, langkah pertama yang perlu ia lakukan adalah mengenali tanda-tanda keberadaannya.
Berikut ini adalah beberapa tanda inner child yang terluka:
- Takut ditinggalkan
Seseorang yang mengalami hal ini cenderung bergantung secara emosional, merasa tidak layak orang cintai, dan sulit mandiri.
Hal ini bisa berdampak pada hubungan mereka, karena mereka selalu menuntut bukti kesetiaan dan komitmen orang lain.
- Memiliki perasaan bersalah yang berlebihan
Rasa bersalah adalah hal yang wajar setelah melakukan kesalahan. Namun, bisa menjadi pertanda masalah serius apabila seseorang merasa bersalah tanpa ada alasan yang jelas, seperti depresi atau kecemasan.
Rasa bersalah berlebihan ini mungkin merupakan hasil dari pengalaman masa kecil di mana keadaan seringkali membuat seseorang merasa bersalah.
- Trust issue
Jika di masa kecil seseorang seringkali dibohongi, dicurangi, atau dimanipulasi, mereka cenderung memiliki kecurigaan yang tinggi terhadap niat orang lain.
Mereka sulit mempercayai orang lain dengan mudah dan seringkali meragukan motivasi orang di sekitarnya.
- Takut menetapkan dan menegakkan batasan privasi
Seseorang yang memiliki inner child terluka mungkin kesulitan menetapkan batasan dalam hubungan dengan orang lain.
Mereka mungkin menjadi people pleaser dan sulit mengatakan “tidak” ketika permintaan orang lain mengganggu kenyamanan mereka.
- Terlalu mudah marah
Seseorang dengan inner child terluka seringkali sulit mengelola emosi, terutama kemarahan. Mereka mungkin sering kehilangan kendali saat marah dan sulit untuk bersikap tenang. Hal ini bisa terjadi karena adanya amarah yang terpendam sejak masa kecil.
- Kesulitan melepaskan hal-hal yang telah berlalu
Jika seseorang sulit melepaskan argumen atau peristiwa buruk yang telah berakhir, itu bisa menjadi tanda inner child terluka. Mereka mungkin terus memikirkan hal-hal tersebut dan kesulitan menerima kenyataan.
- Takut menyatakan pendapat pribadi
Orang yang memiliki inner child terluka mungkin merasa takut menyatakan pendapat pribadinya. Hal ini karena merasa pendapat mereka tidak penting atau takut terhakimi oleh orang lain. Hal ini bisa menjadi akibat dari pola pengasuhan yang otoriter di masa kecil.
Mengetahui tanda-tanda inner child terluka adalah langkah awal yang penting untuk memulihkan diri. Dengan menyadari dan mengenali tanda-tanda tersebut, seseorang dapat memulai perjalanan untuk menyembuhkannya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"