KONTEKS.CO.ID — Fimosis merupakan kondisi medis yang ditandai dengan penyempitan kulit preputium (kulit kulup penis) pada ujung penis.
Akibatnya, saat buang air kecil, pancaran kencing menjadi tidak lancar dan terkadang menimbulkan rasa sakit.
Seperti dilansir dari berbagai sumber, kondisi ini umum terjadi pada bayi laki-laki dan anak-anak, tetapi bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Penyebab Fimosis
Fimosis pada bayi laki-laki dan anak-anak biasanya terjadi karena kulit preputium masih melekat pada kepala penis dan belum terbuka sepenuhnya. Hal ini normal terjadi pada bayi yang baru lahir dan seringkali dapat terbuka dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Namun, pada beberapa kasus, kulit preputium tetap menutup kepala penis sehingga menimbulkan masalah.
Sedangkan pada orang dewasa, fimosis dapat terjadi akibat infeksi atau peradangan pada kulit preputium, bekas luka, atau karena faktor genetik.
Gejala Fimosis
Beberapa gejala fimosis yang biasanya dirasakan oleh penderitanya antara lain:
1. Kesulitan buang air kecil karena pancaran kencing yang tidak lancar.
2. Rasa sakit saat buang air kecil.
3. Bengkak dan kemerahan pada kulit preputium.
4. Kesulitan membersihkan penis karena kulit preputium yang tidak dapat ditarik ke belakang.
Komplikasi Fimosis
Jika tidak ditangani dengan baik, fimosis dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti:
1. Infeksi pada penis dan saluran kencing.
2. Balanitis, yaitu peradangan pada kepala penis.
3. Parafimosis, yaitu kondisi ketika kulit preputium menekan kepala penis dan tidak dapat ditarik kembali, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang parah.
Pengobatan Fimosis
Pengobatan fimosis tergantung pada tingkat keparahan kondisi tersebut. Pada beberapa kasus, fimosis dapat sembuh dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Namun, jika gejala fimosis mengganggu aktivitas sehari-hari atau menyebabkan komplikasi, perawatan medis diperlukan.
Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi kortikosteroid topikal atau pembedahan untuk mengatasi fimosis. Pembedahan dapat dilakukan dengan cara khitan (sirkumsisi) atau operasi untuk memotong atau memperlebar kulit preputium.
Pencegahan Fimosis
Fimosis pada bayi laki-laki dan anak-anak dapat dicegah dengan menjaga kebersihan penis dan menghindari cedera pada penis. Sedangkan pada orang dewasa, fimosis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan penis dan menghindari infeksi atau peradangan pada kulit preputium.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"