KONTEKS.CO.ID — Gelombang panas atau heat wave adalah peningkatan suhu yang besar yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut.
Menurut Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika Federal (BMKG), gelombang panas belakangan ini melanda sejumlah negara di Asia.
Menurut informasi tersebut, Kumarkari, sebuah kota di Bangladesh, merupakan wilayah terpanas dengan suhu harian maksimum 51,2 derajat Celcius.
Gelombang panas dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Menurut WHO, heat stroke dan heat stroke merupakan bahaya gelombang panas yang sering menimbulkan bahaya kesehatan. Namun kabar baiknya, BMKG menyatakan Indonesia tidak mengalami gelombang panas.
Namun, kenaikan suhu baru-baru ini tidak dapat disangkal. Cuaca ekstrim ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti yang diakibatkan oleh gelombang panas.
Lalu apa saja gangguan kesehatan tersebut? Simak informasinya di bawah ini!
Inilah bahaya gelombang panas tubuh dan kulit
Ancaman gelombang panas tidak hanya berdampak pada lingkungan tetapi juga kesehatan manusia. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang disebabkan oleh gelombang panas.
1. Serangan panas
Heat stroke, seperti namanya, adalah kelelahan yang disebabkan oleh kenaikan suhu. Gejalanya meliputi keringat berlebih, pusing, detak jantung cepat, tekanan darah rendah saat berdiri, dan sakit kepala. Serangan panas terjadi ketika tubuh tidak mendingin dalam cuaca panas.
Tubuh melakukannya dengan memproduksi keringat. Namun, jika suhu terlalu tinggi, kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri berkurang sehingga menyebabkan kram panas. Tanda-tanda kram panas termasuk keringat berlebih, kelelahan, haus, dan kejang otot.
2. Ciri-ciri terkena serangan panas
Heat stroke mungkin masih berhubungan dengan penyakit sebelumnya jika heat stroke tidak segera ditangani. Ini adalah gelombang panas yang dapat mengancam jiwa.
Serangan panas biasanya terjadi setelah terpapar cuaca panas dalam waktu lama atau selama aktivitas fisik pada suhu tinggi. Seseorang dapat mengalami serangan panas ketika suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celcius.
Ciri-ciri yang menunjukkan serangan panas meliputi perubahan perilaku seperti peningkatan suhu tubuh, kulit merah dan panas, mual dan muntah, napas cepat, kebingungan, lekas marah, dan bicara cadel. Tanpa penanganan yang tepat, heat stroke dapat merusak organ vital bahkan menyebabkan kematian.
3. Rhabdomyolysis
Rhabdomyolysis (rhabdo) adalah suatu kondisi yang terkait dengan tekanan panas dan olahraga yang berkepanjangan. Kondisi ini menyebabkan kerusakan otot, kerusakan, dan kematian.
Ketika jaringan otot mati, elektrolit dan protein besar (mioglobin) dilepaskan ke aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan irama jantung yang tidak teratur, kejang, dan kerusakan ginjal.
Gejala rhabdo meliputi kram dan nyeri otot, urin berwarna gelap, frekuensi buang air kecil berkurang, dan lemas.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, hentikan aktivitas, minum banyak air, dan segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan.
4. Kanker kulit
Meski Indonesia belum mengalami gelombang panas, BMKG memastikan indeks UV naik. Sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan berbagai penyakit kulit, termasuk kanker kulit.
Paparan sinar UV yang berlebihan dapat merusak DNA sel kulit. Akibatnya, sel tidak berfungsi sesuai fungsinya dan sel sering membelah membentuk tumor.
Jika tumor ganas, itu bisa menjadi kanker. Jadi di cuaca ekstrim ini, jangan lupa gunakan tabir surya untuk mencegah kanker kulit.
5. Asemo
Biang keringat tidak hanya menyerang bayi dan anak-anak, tetapi juga bisa terjadi pada orang dewasa pada masa panas yang ekstrim seperti sekarang ini. Meski tidak berbahaya, panas menyengat bisa membuat tidak nyaman.
Ruam panas terjadi saat keringat terperangkap di kulit, menyebabkan benjolan dan benjolan yang sangat meradang. Beberapa bentuk panas yang menyengat dapat menyebabkan gatal.
6. Dehidrasi parah
Dehidrasi merupakan penyebab berbagai masalah penyakit yang bisa terjadi akibat cuaca yang sangat panas. Dehidrasi berat terjadi saat tubuh mengeluarkan keringat berlebih.
Ketika keringat berlebih terjadi, Anda tidak hanya kehilangan air, tetapi juga gula dan garam dalam tubuh Anda, yang menyebabkan kelemahan, pusing, dan bahkan pingsan. Sajikan dengan minuman elektrolit jika diinginkan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"