KONTEKS.CO.ID – Endorsement dari influencer saat ini menjadi salah satu strategi pemasaran yang cukup efektif dalam memperkenalkan suatu merek ke khalayak ramai.
Namun, memilih influencer yang tepat perlu perhatian khusus agar brand dapat meraih target audiens yang kita inginkan.
Berikut adalah sepuluh cara untuk memilih influencer yang tepat untuk endorse merek atau brand:
- Menetapkan Tujuan
Endorse Brand harus menetapkan tujuan kampanye yang jelas, seperti peningkatan brand awareness, pembuatan konten, peningkatan penjualan atau pengunduhan aplikasi, atau peningkatan pengikut di media sosial. Hal ini akan membantu brand dalam memilih influencer yang sesuai dengan tujuan yang mereka incar.
- Memilih Influencer Berdasarkan Audiens
Brand harus memilih influencer yang memiliki audiens yang tepat, mulai dari umur, demografik, dan gender. Pemilihan audiens yang tepat akan memudahkan influencer dalam mengomunikasikan produk atau layanan pada audiens.
- Menghitung Engagement Rate
Brand harus memeriksa tingkat keterlibatan influencer dengan melihat jumlah suka dan komentar pada setiap postingan. Brand juga harus memeriksa apakah influencer membalas komentar pengikut mereka. Influencer yang merespon cepat terhadap komentar mengembangkan hubungan yang baik dengan pengikutnya sehingga pengikut kemungkinan besar akan berinvestasi pada produk yang brand promosikan.
- Memperhatikan Relevansi
Brand harus berkolaborasi dengan influencer yang sesuai untuk mereknya. Produk atau layanan suatu merek harus bisa masuk ke dalam profil media sosial seorang influencer. Sebagai contoh, promosi untuk perusahaan real estate akan terlihat tidak relevan ketika berada di profil media sosial influencer makanan dan minuman.
- Memilih Influencer yang Autentik
Influencer yang otentik dapat membangun loyalitas dan kepercayaan audiens dengan menjadi ahli di pasar tertentu, seperti makanan dan minuman atau mode. Brand harus memeriksa caption keterangan influencer pada postingan bersponsor dan nonsponsor untuk menentukan seberapa otentik influencer tersebut. Influencer harus mampu memberikan cerita dan saran pribadi yang tulus.
- Memperhatikan Nilai
Brand harus memperhatikan apakah influencer memiliki nilai yang sama dengan mereka sebelum bekerja sama. Ini tentu akan memudahkan influencer untuk mendukung perkembangan brand kearah yang lebih positif.
- Memperhatikan Kualitas
Konten Brand perlu memberikan kebebasan kepada influencer untuk berkreasi pada konten yang kita sponsori. Namun, brand juga perlu memastikan apakah kualitas dan gaya konten yang mereka berikan sesuai dengan citra merek.
- Memperhatikan Frekuensi
Brand perlu memperhatikan frekuensi konten yang influencer unggah. Idealnya, influencer yang aktif harus memublikasikan konten 1-3 hari sekali. Brand juga harus memperhatikan keseimbangan antara konten yang bersponsor dan konten yang tidak bersponsor. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"