KONTEKS.CO.ID – Urtikaria kolinergik menimbulkan ruam merah dan gatal yang terjadi setelah terpapar panas. Simak gejala dan penyebab utama urtikaria kolinergik di bawah ini.
Urtikaria kolinergik adalah salah satu jenis urtikaria, yang biasanya ditandai dengan ruam merah dan gatal yang terjadi setelah terpapar panas atau kelelahan fisik.
Urtikaria kolinergik merupakan kondisi yang cukup umum, dan biasanya tidak serius. Namun, gejalanya dapat sangat mengganggu dan menimbulkan ketidaknyamanan pada penderitanya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala dan penyebab utama urtikaria kolinergik.
Gejala Urtikaria Kolinergik
Gejala utama urtikaria kolinergik adalah munculnya ruam merah yang gatal pada kulit. Ruam ini biasanya muncul di area tubuh yang hangat, seperti dada, leher, atau wajah, dan bisa bertahan selama beberapa jam.
Beberapa gejala tambahan dari urtikaria kolinergik meliputi:
- Rasa gatal dan terbakar di kulit
- Sensasi terbakar atau mati rasa di mulut atau tenggorokan
- Sakit kepala
- Mata merah dan berair
- Mual dan muntah
- Sesak napas
Gejala urtikaria kolinergik biasanya muncul dalam waktu 30 menit setelah terpapar panas atau setelah kelelahan fisik.
Penyebab Urtikaria Kolinergik
Urtikaria kolinergik terjadi ketika kelenjar keringat pada kulit menjadi terlalu aktif. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya beberapa faktor, antara lain:
- Paparan panas: Urtikaria kolinergik seringkali terjadi pada orang yang terlalu lama terpapar panas, seperti pada saat berjemur di bawah sinar matahari atau ketika berolahraga dengan intensitas tinggi.
- Kelelahan fisik: Urtikaria kolinergik juga bisa terjadi akibat kelelahan fisik yang berlebihan.
- Stres: Stres dapat memicu terjadinya urtikaria kolinergik pada beberapa orang.
- Konsumsi makanan tertentu: Beberapa makanan tertentu seperti makanan pedas, alkohol, atau kafein, dapat memicu terjadinya urtikaria kolinergik pada beberapa orang.
Namun, penyebab pasti dari urtikaria kolinergik belum diketahui dengan jelas.
Beberapa faktor lain, seperti infeksi, alergi, dan kondisi autoimun, juga bisa memicu terjadinya urtikaria kolinergik pada beberapa orang.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"